Denpasar (Bisnis Bali) – Dampak terjadinya pelesuan ekonomi pasar properti juga melesu. Bahkan aset sitaan Lembaga Keuangan Mikro (LKM) di Koperasi Pimpan Pinjam (KSP) sulit laku. Padahal sudah ditawarkan jauh lebih murah dari harga pasaran.
Ketua Pengurus Koperasi Pemogan, I Dewa Bagus Putu Budha, S.E., M.M., belum lama ini menerangkan, semenjak pelesuan ekonomi, terjadi pelesuan bisnis di segala sektor. Termasuk bisnis properti. Untuk menjual aset sitaan berupa tanah dan rumah tinggal sulit laku. Padahal harga yang ditawarkan jauh lebih murah dari harga pasaran.
”Misalkan di seputaran Pedungan harga tanah untuk rumah tinggal Rp400 juta per are. Sedangkan kami tawarkan dengan harga di bawah Rp300 juta juga tak ada pembelinya. Kalau peminat banyak, tapi mereka belum punya dana untuk membeli secara tunai. Mereka ingin beli dengan kredit. Karena sitaan kredit macet, kami inginkan jual tunai. Karena takut terjadi kredit macet lagi,” tegas Dewa Bagus Budha sambil sebagian agunan yang belum laku tak dilakulan penjualan secara obral. (sta)