KETIKA berbicara mengenai keamanan kesehatan global, secara sistem yang perlu dibenahi adalah keamanan kesehatan nasional (national health security). Namun inti dari kedua hal tersebut adalah memerlukan kolaborasi dan integrasi dari semua pihak, baik itu lintas sektor, masyarakat maupun swasta untuk bersama-sama menanggulangi ancaman kesehatan.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI, dr. Siswanto, MHP, DTM menilai, belakangan ini ancaman kesehatan yang perlu diwaspadai adalah new emerging infection disease (NEID/penyakit infeksi yang baru muncul). Penyakit ini hampir 2/3 bersumber dari binatang (tular vector/zoonosis).
Menyikapi NEID ini, pemerintah telah memiliki satu pendekatan yang disebut one health. “Dalam one health ini fokus perhatian kita tidak hanya pada manusia tapi juga hewan dan lingkungan. 3 komponen ini menjadi sangat penting,” kata Siswanto saat pertemuan tingkat menteri Global Health Security Agenda (GHSA) ke-5 di Nusa Dua.
Untuk menentukan apakah seseorang terserang penyakit NEID maka harus melakukan konfirmasi ke laboratorium. Ia mencontohkan, jika ada Jamaah Haji yang baru balik dari tanah suci dan menderita batuk-batuk serta panas tinggi.
Saat melewati alat scanning di bandara akan terdeteksi, sehingga ada kecurigaan bahwa itu bukan batuk biasa. Bisa jadi orang tersebut terserang virus Mers-CoV atau flu onta. “Di sinilah peran laboratorium menjadi sangat penting. Penyakit infeksi yang baru muncul itu masuk resiko 3 atau resiko tinggi sehingga kita harus menggunakan lab yang standar untuk penanganannya. Dalam hal ini perlu memperhatikan bio safety dan bio security,” sebutnya.
Bio safety atau keselamatan hayati, artinya orang yang menghandle kuman-kuman atau virus di laboratorium jangan malah terinfeksi oleh kuman tersebut. Sedangkan Bio security atau keamanan hayati, dimaksudkan lab yang menghandle virus atau bakteri harus menjaga keamanannya jangan sampai virus atau bakteri itu lolos keluar atau dicuri oleh orang untuk tujuan yang tidak baik.
“Kembali saya menekankan bahwa bio safety dan bio security harus dipahami guna mewujudkan keamanan kesehatan nasional,” tegasnya. (dar)