Purbaya Yudhi Sadewa, Pentingnya Kajian Terbaru

417
Jpeg

DEPUTI Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim, Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan pentingnya kajian-kajian terbaru mengenai kondisi laut saat ini maupun perkiraan yang akan datang. Tanpa data ilmiah yang akurat, dirinya khawatir kebijakan yang dibuat justru malah membahayakan kelangsungan laut.

“Saat ini kita memiliki beban berat dibahu kita untuk menyediakan data faktual dan akurat yang akan digunakan oleh para pengambil keputusan di berbagai belahan dunia dalam memanfaatkan sumber daya laut,” ujar Deputi Purbaya, saat Lokakarya ke-2 Pelaporan dan Penilaian Kondisi Kelautan Global yang dihadiri sekitar 100 peserta, di Kuta, Kamis (8/11).

Kesempatan menjadi tuan rumah penyelenggaraan lokakarya ini merupakan momentum penting untuk menunjukkan kepemimpinan Indonesia dalam isu-isu kelautan.

“Kita ingin mendorong isu-isu kelautan yang masuk dalam fokus pemerintah, mempromosikan keahlian para pakar kelautan kita, mengidentifikasikan isu kelautan di tingkat regional dan global serta yang paling penting adalah membangun jaringan yang lebih luas,” katanya.

Beberapa isu yang dibahas pada lokakarya ini, antara lain pengelolaan Samudera Hindia, sampah plastik laut, peningkatan kapasitas, penanganan IUUF (Illegal, Unregulated, Unreported Fishing), penanganan tumpahan minyak, penambangan bawah laut, ketahanan pangan, budidaya perikanan, perubahan iklim serta pariwisata bahari.

“Melalui lokakarya yang diadakan Kemenko Bidang Kemaritiman dan Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) ini akan memfasilitasi dan meminta masukan dari para pakar dari negara serta organisasi regional dan internasional yang kompeten,” imbuh Purbaya.

Lokakarya pertama telah dilaksanakan di Bangkok, Thailand pada November 2017 yang diinisasi pasca KTT Dunia tentang Pembangunan Berkelanjutan pada tahun 2002. (dar)