Tabanan (Bisnis Bali) – Bisnis properti di Bali tetap berpeluang karena dipilih untuk tujuan investasi. Ini tantangan dan peluang bagi pengembang produk properti meningkatkan pasokan serta layanan kepada pembeli. “Bali menarik di mata investor terutama produk propertinya untuk investasi karena prospek pasarnya yang cerah ke depan,” ungkap pengembang Perum Citra Nirwana Regency, Titin Muslich, baru-baru ini.
Dia menilai rumah menengah atas, maupun bersubsidi masih banyak peminatnya. Adanya isu lesunya ekonomi, memang sempat menyebabkan konsumen mencari saat tepat bertransaksi. Namun demikian pemasaran memang perlu proses hingga target yang tercapai.
“Setiap pengembangan proyek properti, rata – rata penjualannya ramai. Adanya satu – dua produk tersisa itu wajar, bisa jadi dipengaruhi beberapa hal seperti letak bangunan yang kurang diminati, atau yang lainnya,” paparnya.
Selain didominasi pembayaran dengzn sistem KPR, beberapa konsumen juga tak menutup bayar kontan walaupun persentaseny sedikit. Konsumen dominan memilih KPR karena jangka waktu panjang, dan suku bunga bervariasi dan kompetitif murah. ” Saya rasa produk properti Bali tak kalah prospektif 2018 ini begitu secara umum di Indonesia,” imbuhnya. (gun)