Budidaya Talas Kuning, Atasi Kelangkaan Pangan Non Beras

975

Singaraja (Bisnis Bali) – Pemkab Buleleng melalui Dinas Pertanian tengah mencoba membudidayakan talas kuning, dijadikan salah satu komoditi bahan pangan pokok di Kabupaten Buleleng sehingga dapat mengurangi kerawanan ketahanan pangan. Talas kuning memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan sebagai sumber pangan lokal. Ukurannya yang besar dengan kadar protein yang tinggi serta warna kuning yang menarik adalah kelebihan yang dimiliki talas kuning dan menjadi ciri khas talas ini.

Bibit talas kuning yang diberikan Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng ini mulai dibudidayakan di lahan seluas 1 hektar di Subak Babakan, Desa Sambangan, Kecamatan Sukasada. Dinas Pertanian melakukan Demplot atau Demontration Plot talas kuning tersebut sebagai penyuluhan kepada petani, dengan cara membuat lahan percontohan. Dan kini talas kuning tersebut sudah memasuki masa panen. Dari lahan 1 hektar berhasil dikumpulkan 20 kwintal talas kuning.

Menurut Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng Ir. Nyoman Genep, MT  prospek pasar talas kuning ini sangat baik. Karena itu demplot ini akan terus dilaksanakan untuk menarik minat petani. Ia menambahkan, setelah petani berminat, Dinas Pertanian akan memberikan bibit kepada masyarakat. Ia mengatakan, talas kuning tersebut bisa dijadikan beberapa olahan. “Talas kuning ini bisa dijadikan bahan makanan kering dan basah sehingga pasarannya tidak ada kendala,” ungkapnya.

Di sisi lain, budidaya talas kuning ini juga menjadi salah satu upaya untuk mengatasi kelangkaan pangan non beras di Kabupaten Buleleng. Karena selama ini diketahui kenerasaan talas di Kabupaten Buleleng sudah hampir punah. g. Menurutnya. “Setelah berhasil, nantinya talas ini akan diolah oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) sehingga bisa menjadi nilai tambah dalam pemasaran,” katanya.

Talas mempunyai nilai ekonomi yang cukup tinggi. Umbi, pelepah daunnya banyak dimanfaatkan sebagai bahan makanan, obat maupun pembungkus. Daun, sisa umbi dan kulit umbi dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak dan ikan secara langsung maupun setelah difermentasi. Tanaman ini mempunyai keterkaitan dengan pemanfaatan lingkungan dan penghijauan karena mampu tumbuh di lahan yang agak berair sampai lahan kering. Dengan demikian, talas ini diyakini sangat cocok dengan kondisi geografis di Buleleng. (ira)