Mangupura (Bisnis Bali) – Minuman herbal beberapa tahun belakangan memang mengalami booming. Masyarakat dunia mulai beralih dan menyukai produk yang berbahan alami. Kondisi tersebut memicu para pelaku pariwisata dan produsen herbal di Bali memperkenalkan minuman herbal tersebut ke hotel – hotel.
Bali memiliki beragam tanaman herbal (Loloh) yang merupakan warisan leluhur. Perkembangan produk herbal di Bali yang menggunakan teknologi dengan tingkat kehigienisan sudah banyak dilakukan. Makanya produk herbal tersebut dapat diterima dan diperkenalkan kepada wisatawan, sebagai welcome drink di hotel – hotel.
“Minuman herbal yang ringan seperti Loloh kunyit, Rosella dan jahe sudah banyak diperkenalkan kepada wisatawan. Ini jauh sebelum adanya kebijakan Gubernur Bali yang baru, terkait pengembangan herbal di Bali,” tutur Darma Puspa, pemilik Denara Bali.
Dikatakan, wisatawan yang datang ke Bali ingin mencari sesuatu yang baru dan yang identik dengan Bali. Makanya, ia sangat mendukung kebijakan Gubernur Bali dalam pengembangan kearifan lokal Bali tersebut.
“Dengan menjadikan minuman herbal sebagai welcome drink apalagi pengembangan herbal menjadi industri besar sudah pasti akan mampu memberdayakan para petani,” ucapnya di Kuta, Senin (5/11).
Wisatawan sudah biasa dengan wine, jus ataupun softdrink. Jadi kalau mereka disuguhkan minuman herbal seperti jahe merah atau jus manggis, akan memberi kesan yang berbeda. Apalagi minuman herbal ini menyehatkan dan merupakan salah satu warisan budaya Bali.
“Welcome drink yang seperti ini bisa menjadi ciri khas yang berbeda dari daerah lain. Apalagi bila di setiap daerah atau kabupaten yang dikunjungi, memiliki ciri khas minuman herbal tersendiri tentunya akan sangat menarik bagi wisatawan,” tandasnya.
Minuman herbal yang memiliki banyak khasiat bagi kesehatan tersebut, juga dapat menjaga stamina para wisatawan selama berada di Bali. Disisi lain para petani yang memproduksi bahan herbal akan dapat merasakan manfaat dari pariwisata. (pur)