Denpasar (Bisnis Bali) – Pariwisata Bali sudah sangat dikenal dunia karena kekayaan budayanya. Tak heran banyak yang ingin datang ke Bali, bahkan sempat terjadi pariwisata Bali dijual murah. Namun kali ini ada tawaran kerjasama yang cukup menjanjikan yaitu pengembangan cruise dari Kota Marseille, yang terletak di pesisir tenggara Prancis.
Direktur Kantor Pariwisata Marseille, Maxime Tissot mengaku tertarik dengan Bali untuk menjajaki kerjasama di bidang pariwisata yang menguntungkan kedua belah pihak.
“Kami ingin menjajaki kerjasama dalam meningkatkan kunjungan wisatawan antara Bali dengan Marseille, mengingat potensi pariwisata yang dimiliki Marseille dan Bali. Terbukti dengan kunjungan wisatawan yang terus meningkat. Kalau perlu, kami juga akan merancang penerbangan secara langsung dari Marseille ke Bali maupun sebaliknya,” ujarnya di Renon, Denpasar, Sabtu (3/11/2018).
Selain itu, pihaknya juga mengajak Bali bekerjasama di bidang cruise atau kapal pesiar. Pengembangan pariwisata kapal pesiar ini sangat menguntungkan, karena sekali bersandar, sedikitnya 10 ribu wisatawan akan turun dan menikmati pariwisata Bali. Tak hanya sektor pariwisata yang akan menikmati keuntungan, namun sektor lain seperti pertanian dan UMKM pasti turut menikmatinya.
Pihaknya pun telah siap menerima Bali untuk belajar tentang sistem pelabuhan kapal pesiar di Marseille. Menurutnya, kota Marseille dengan jumlah penuduk 1 juta, dalam setahun dikunjungi sebanyak 7 juta wisatawan mancanegara. Sehingga sangat strategis untuk melakukan promosi pariwisata di Marseille.
“Jadi kita akan siapkan satu tempat berupa counter tentang informasi Bali, begitupun sebaliknya, kita minta satu counter yang memuat informasi pariwisata Marseille,” tambahnya seraya mengatakan, pihaknya juga telah bertemu dengan Bali Tourism Board (BTB) untuk membahas kerjasama tersebut.
Namun diakui, ada beberapa hal yang harus dibenahi untuk pengembangan pariwisata kapal pesiar tersebut salah satunya harus memiliki dermaga yang memadai. Selain itu harus ada pengembangan wisata terintegrasi antara daerah di sekitar Bali seperti Lombok dan Labuhan Bajo, sebagai ciri pariwisata kapal pesiar.
Sementara fasilitator, Gede Pasek Suardika yang juga Anggota DPD RI Dapil Bali menilai kerjasama ini, akan mampu menekan biaya promosi pariwisata. “Mereka untung kita juga untung. Karena orang berlibur tidak mungkin ke satu tempat itu saja. Apalagi jumlah kunjungan wisatawan ke sana 700 persen lebih banyak dari jumlah penduduknya yang hanya 1 juta jiwa,” katanya.
Kerjasama terkait counter yang memuat informasi pariwisata tersebut, jelasnya sangat sederhana. Karena masing-masing pemerintah akan mendanai counter itu dan hasilnya dinikmati bersama. “Mereka sudah menerima ide tersebut. Dan sekarang tinggal pemerintah disini menanggapinya. Bahkan mereka menawarkan kita jika ingin belajar pengelolaan pelabuhan khusus pariwisata, mereka siap memfasilitasinya,” jelasnya seraya mengatakan, sebelumnya dirinya telah melakukan kunjungan kerja ke Kota Marseille bersama rombogan DPD RI.
Pengelolaan pelabuhan khusus pariwisata di Marseille sendiri, tuturnya, sangat baik. Karena begitu wisatawannya turun, akan langsung disuguhi berbagai agenda wisata. Sehingga, secara tidak langsung membuat para wisatawan menjadi tertarik untuk berkunjung maupun berbelanja. “Wisatawan yang datang dengan cruise line sendiri pasti level atas. Karena tidak sembarangan orang bisa ikut, dan pasti spend money yang tinggi,” pungkasnya. (pur)