Jelang Karya Agung Danu Kertih, Ratusan ASN Ngayah Mereresik di Pura Jati

343

Bangli (Bisnis Bali) – Menjelang pelaksanaan Karya Agung Danu Kertih, Tawur Agung Labuh Gentuh, Meras Danu lan Gunung di Pura Jati, Desa Pakraman Batur, Kecamatan Kintamani Bangli, yang puncaknya pada Buda Umanis Kulantir (Tilem Kelima), Rabu 7 Nopember 2018 mendatang, ratusan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkab Bangli, ngaturang ayah mereresik di pura setempat Rabu (31/10.

Kabag Protokol Setda Bangli Cok Bagus Gde Gaya Dirga mengatakan, kegiatan ngayah bersama ini, merupakan bentuk bhakti ke hadapan Ida Bhatara yang berstana di Pura Jati. Dengan pelaksanaan ngayah ini, ia berharap Ida Bhatara memberikan sinar sucinya, sehingga urusan pemerintahan di Kabupaten Bangli bisa berjalan dengan baik.

“Hari ini ASN di lingkungan Pemkab Bangli ngaturan ayah bhakti mereresik di Pura Jati Batur. Ada yang bawa sabit, ada yang bawa sapu, semuanya kompak melaksanakan pembersihan diareal Pura Jati, untuk mensukseskan pelaksanaan Karya Agung Danu Kertih,”ucapnya.

Sementara itu Jro Gde Batur Alitan mengatakan, tujuan Karya Danu Kertih adalah untuk memohonkan kehadapan Ida Sanghyang Widhi Wasa, dalam manifestasi ida sebagai Dewa Wisnu atau Dewi Danu, agar sumber-sumber air di Bali, khususnya di Danau Batur tak surut dan tetap terjaga. Selain itu tujuan Karya ini juga untuk memohon kesuburan baik sandang, papan maupun pangan.

“Selain memohon kesuburan sandang, papan dan pangan, melalui Melalui Karya Agung Danu Kertih, kita juga memohon kehadapan Ida Sanghyang Widhi Wasa, agar masyarakat Bali diberikan tuntunan, sehingga diharapkan muncul pemikiran-pemikiran yang positif. Tidak iri, tidak dengki dan saling menyayangi antar sesame,” tambahnya.

Terkait pelaksanaan Karya Danu Ketih, karya ini bukan hanya menjadi tanggung jawab masyarakat Batur, namun merupakan kewajiban masyarakat Bali, umat hindu sedharma dan subak se-Bali. Untuk itu, ia menghimbau umat hindu se-Bali, saat puncak Karya Danu Ketih pada Tilem Kelima, dari masing-masing desa pakraman, baik melalui pura Khayangan Desa, maupun pemrajan di masing-masing rumah, bisa ngaturang Pejati.

Tujuan ngaturang Pejati untuk mendoakan jagat Bali agar selalu aman dan dijauhkan dari semua bentuk bencana. “Mengingat pentingnya Karya Danu Ketih, saya menghimbau kepada umat hindu se-Bali untuk ikut mensukseskannya dengan ngatuang pejati dimasing-masing merajan,”pungkasnya. (ita)