REKTOR Universitas Hindu Indonesia Denpasar, I Made Damriyasa terpilih menjadi koordinator kelompok ahli pembangunan Pemerintah Provinsi Bali yang terdiri dari berbagai kalangan dan profesi. Untuk pertama kalinya koordinator tim ahli tersebut diambil dari perguruan tinggi (PT) swasta.
“Dengan dipilih menjadi koordinator, tentu saya harus dapat mengoordinasikan para tim ahli sesuai dengan bidangnya, untuk kemudian melakukan pendampingan kepada organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, terutama dalam menyusun rancangan pembangunan Bali untuk lima tahun ke depan,” kata Damriyasa, di Denpasar, beberapa waktu lalu.
Tim ahli pembangunan Pemprov Bali yang ditunjuk Gubernur Bali Wayan Koster dan Wagub Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati tersebut, terdiri dari 33 orang yang mayoritas merupakan akademisi dari berbagai disiplin ilmu dan perguruan tinggi (PT), ada juga pakar pangan, tokoh pariwisata, tokoh kesehatan, dan sebagainya.
“Saya tidak menyangka akan dijadikan koordinator tim ahli, mungkin karena pengalaman saya soal manajemen universitas juga menjadi pertimbangan penunjukan saya ini,” ucap pria yang sempat menjabat Wakil Rektor 1 Universitas Udayana tersebut.
Terkait dengan tugas tim ahli pembangunan, lanjut Prof. Damriyasa, nantinya akan membantu memberikan masukan yang produktif dalam mengimplementasikan visi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” yang merupakan visi Gubernur Koster dan Wagub Cok Ace.
“Kami akan memberikan masukan program-program riil yang bisa dilaksanakan sesuai dengan visi, menganalisis secara akademis, dan mengaitkan dengan ketersediaan sumber daya di Pemprov Bali,” ujarnya.
Yang tidak kalah penting, harus dapat disinkrinkonkan dengan program-program pembangunan di kabupaten/kota dan juga program pemerintah pusat melalui instansi vertikal, sehingga program pembangunan jangan sampai tumpah tindih.
“Kalau sudah sinkron dengan program kabupaten dan pusat, maka tidak semua dana untuk mewujudkan program-program pembangunan harus dikeluarkan melalui APBD Bali,” ucapnya.
Pada intinya pembangunan yang diinginkan Gubernur Bali, menurut dia, prinsip utama pembangunan harus dapat menjaga alam Bali, krama (warga) Bali dan juga kebudayaan Bali. Selain itu, orang nomor satu di Pemprov Bali tersebut juga menekankan supaya potensi kebudayaan Bali dapat menjadi unggulan dan bahkan sumber pendapatan baru.
“Kita tidak bisa terlalu berharap untuk mengeksplorasi sumber daya alam Bali yang terbatas, sehingga sangat diperlukan kreativitas dan inovasi agar kesejahteraan masyarakat dapat meningkat,” katanya.
Sebelumnya Gubernur Bali Wayan Koster telah meminta kepala OPDÂ dan kelompok ahli pembangunan untuk menyamakan “gelombang” dalam mewujudkan visi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali”. (pur)