INDONESIA memiliki sumber daya alam yang melimpah, salah satunya potensi penambangan emas. Indonesia juga termasuk negara dengan produksi tambang terbesar di Asia yang menimbulkan dampak terhadap lingkungan sangat kecil. Hal ini dikarenakan beberapa perusahaan tambang menerapkan konsep green mining, yaitu proses penambangan ramah lingkungan.
Salah satu perusahaan tambang emas di tanah air yang menerapkan konsep tersebut adalah PT Bumi Suksesindo (BSI) yang terdapat di Tambang Tujuh Bukit, Banyuwangi, Jawa Timur. Direktur PT BSI Boyke Poerbaya Abidin mengungkapkan selain konsep green mining, BSI juga secara efisien menerapkan teknologi heap leaching (proses pengambilan ekstraksi) yang memperhatikan aspek lingkungan.
“Jadi tidak ada limbah sama sekali. Ini yang membedakan tambang kami dengan tambang lainnya,” ungkap Boyke di Denpasar.
Ditambahkan Boyke, tahun 2017 merupakan milestone bagi BSI karena berhasil mencapai produksi perdana, yakni 142.468 oz emas dan 44.598 oz perak. Tahun 2018 produksi ditargetkan meningkat menjadi 155.000-170.000 oz emas. “Sampai semester I produksi kami sudah mencapai 83.713 oz emas dan 48.226 oz perak,” imbuhnya.
Tak hanya fokus pada produksi, BSI juga komit pada program pengembangan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat sekitar melalui penyaluran dana CSR. Menurut Boyke, CSR fokus pada empat bidang, yakni kesehatan, pendidikan, pengembangan UMKM serta infrastruktur. Bidang pendidikan merupakan prioritas dari BSI. “Sampai saat ini CSR sudah menjangkau sekitar 42 ribu warga. Selain itu kami juga menjalankan program rehabilitasi lahan seluas 21,08 hektar,” ucap Boyke. (dar)