Tabanan ( Bisnis Bali) – Perhiasan emas imitasi tak kalah banyak dijual di toko aksesori. Hal ini disebabkan masyarakat cukup banyak yang berminat membelinya karena memiliki kelebihan tertentu. Demikian owner Sinar Mulia, Haryanto, Rabu (24/10).
Perhiasan emas imitasi memiliki beberapa kelebihan yakni, harga relatif murah, desain dan motif tak ada bedanya dengan perhiasan emas asli. Ini sangat menguntungkan sebagian konsumen yang hanya punya dana sedikit, namun tetap bisa membeli perhiasan untuk berekspresi.
Perhiasan emas imitasi menggunakan material kombinasi dengan kadar tertentu. Material campuran tersebut antara lain tembaga, kuningan, perak, yang disepuh emas muda. Ini menghasilkan warna dan kualitas yang cukup bagus, baik untuk perhiasan sehari – hari maupun digunakan pada hari – hari tertentu saja.
Perhiasan ini juga tersedia dalam bentuk paketan. Contohnya seperangkat perhiasan untuk pengantin, resepsi, dan acara pesta lainnya. Kelebihan Inilah yang menyebabkan prospek bisnis perhiasan yang hampir sama dan bahkan sulit membedakannya dengan emas asli ini kian terbuka.
Menurutnya, peluang ini merupakan tantangan produsen berinovasi. Dengan keanekaragaman desain, motif, perhiasan imitasi ini terang akan mampu mengangkat nilai jualnya selain minat beli konsumen.
“Perhiasan imitasi saat ini cukup tren dan makin diminati konsumen,” imbuh Haryanto.
Sebelumnya, pebisnis perhiasan imitasi asal Temuku, Bangli, Made Sudiartha menyampaikan se pcs cincin, gelang, kalung, dan lainnya sudah bisa dibeli mulai Rp200.000. Yang lebih mahal banyak seperti seperangkat perhiasan pelengkap rias pengantin, resepsi, dan acara pesta lainnya. Kisarannya bahkan bisa mencapai Rp 1,5 juta – Rp 3 juta.
Dia mengapresiasi maraknya produksi emas imitasi sebagai wujud inovasi para pebisnis. Ini akan menciptakan persaingan sehat karena masing – masing produk punya bidikan pasar yang khusus.
“Saya salut atas inovasi perajin perhiasan imitasi khususnya, karena mampu berbuat lebih untuk mengembangkan industri perhiasan Bali di era pasar bebas ini,” ujar Sudiartha. (gun)