KARAKTERISTIK dan keunikan budaya Indonesia yang beragam, menjadi kekayaan yang patut dibanggakan. Termasuk dalam hal pembangunan. Seperti halnya membangun di wilayah Jawa tentu tidak sama dengan membangun di daerah Bali.
Keberagaman pembangunan tersebut dapat menjadi daya tarik dan keunikan tersendiri bagi Indonesia. Oleh karena itu, generasi muda, khususnya mahasiswa teknik perlu dibekali nilai-nilai budaya. Apalagi, membangun tidak hanya semata-mata menggunakan kecanggihan teknologi maupun urusan kerekayasaan, melainkan harus ada sisi budayanya. Sehingga nantinya bisa turut mempertahankan keunikan dan keragaman budaya Nusantara.
“Jadi, saya kira itu menjadi pasar jualan yang unik, apalagi didekatkan dengan destinasi pariwisata. Budaya tidak saja dalam konteks fisik, tetapi juga budaya masyarakatnya,”tandas Dekan Fakultas Teknik Unhi Denpasar, I Komang Gede Santhyasa beberapa waktu lalu.
Santhyasa mengatakan, prospek lulusan mahasiswa Prodi Teknik terserap cukup tinggi di pasar kerja di tengah perkembangan dunia global di era Sustainable Development Goals (SDGs) 2015-2030. Dari sejumlah goals atau tujuan yang ingin dicapai dari SDGs, setidaknya tiga goals yang begitu terkait dengan lulusan Fakultas Teknik dan menjadi peluang kerja yang luas, yakni target mengurangi kesenjangan atau disparitas wilayah, pembangunan infrastruktur, serta menjadikan kota dan permukiman yang berkelanjutan.
Secara nasional, terkait dengan goals atau tujuan pembangunan infrastruktur serta menjadikan kota dan permukiman yang berkelanjutan, telah diejawantahkan Presiden Joko Widodo ke dalam program Nawa Citta dengan kebijakan membangun Indonesia dari pinggiran dan oleh Kementerian PUPR ditindaklanjuti dengan pembangunan infrastruktur di berbagai wilayah di Tanah Air.
“Pembangunan infrastruktur itu ada sektor jalan, perumahan, keciptakaryaan, penataan ruang, sumber daya air dan sebagainya. Tentunya, masing-masing sektor memberikan ruang yang luas bagi lulusan kami di Fakultas Teknik,” pungkasnya. (pur)