Denpasar (Bisnis Bali) – Pembangunan secara berkesinambungan di berbagai aspek kehidupan makin digalakkan seiring perkembangan teknologi dan informasi era 4.0. Karena itu diperlukan berbagai inovasi yang mampu menjadi alternatif pemecahan beragam permasalahan sosial dari disiplin ilmu terkait, baik Bidang sains maupun sosial.
Sehingga pembangunan berkelanjutan perlu mendapatkan perhatian lebih dengan menghadirkan penelitian terkini berbasis pembangunan masyarakat dari akademisi sehingga masyarakat dapat memanfaatkan secara optimal. Hal ini dikatakan Gubernur Bali Wayan Koster saat membuka secara resmi International Joint Conference On Science and Technology (IJCST) di Bali Nusa Dua Convention Center, Badung, Kamis (18/10).
Menurut Koster, merupakan suatu kehormatan bagi Pemerintah Daerah dan masyarakat Bali, karena kembali dijadikan sebagai tempat konferensi bertaraf internasional. “Kehadiran Bapak/Ibu di Bali turut memberi kontribusi bagi pembangunan perekonomian di Bali,” ucapnya.
Bali merupakan pulau kecil dengan luas wilayah 5.636,66 km2, terdiri dari 9 kabupaten/kota, 57 kecamatan, 716 desa/kelurahan, dan 1.493 desa adat, dengan jumlah penduduk 4,2 juta jiwa. Bali memiliki lebih dari 5.000 Pura sehingga dikenal sebagai pulau seribu Pura.
“Karateristik yang lain, Bali dikenal sebagai pulau yang unik karena memiliki alam, manusia, dan budaya yang menyatu dalam satu kesatuan tatanan kehidupan, yang terus hidup di tengah-tengah masyarakat dalam dinamika perubahan global,” ujarnya.
Ke depan, pembangunan Bali akan memprioritaskan konservasi alam, manusia, dan budaya sesuai dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali, yang artinya menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta isinya untuk mewujudkan kehidupan masyarakat Bali yang sejahtera dan bahagia secara sakala dan niskala.
Karena itu, orientasi, arah kebijakan dan program pembangunan Bali ke depan akan ditata kembali yang diselenggarakan secara terpola, menyeluruh, terencana, terarah, dan terintegrasi, dengan pendekatan dari hulu sampai ke hilir, dalam satu kesatuan wilayah Bali yang berpihak dan taat asas pada Genuine Bali.
Untuk itu Gubernur Koster berharap, konferensi ini dapat menghasilkan berbagai rumusan dan konsep pembangunan berkelanjutan dan ramah lingkungan untuk mendukung pemberdayaan komunitas masyarakat.
“Tentu saja, rumusan dan konsep pembangunan yang dihasilkan secara nyata akan dapat diimplementasikan oleh pemerintah termasuk pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas pembangunan demi kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan. Oleh karena itu, sebagai Gubernur Bali sekaligus mewakili masyarakat Bali, Saya menyambut baik penyelenggaraan konferensi ini,” pungkasnya.
IJCST sendiri merupakan konferensi tahunan dengan penyelenggaraan berbasis konsorsium perguruan tinggi di Indonesia sejak tahun 2016. Konferensi ini merupakan platform internasional bagi ilmuwan, peneliti, praktisi, dan pemerintah untuk mendiskusikan penelitian dan praktik interdisipliner yang berfokus pada tema “Social, Science, Humanities and Education for Sustainable Development to Support Community Empowerment”. (pur)