Denpasar (Bisnis Bali) – Pertumbuhan kredit hingga akhir tahun diharapkan sesuai target 10-12 persen di tengah kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI). Penyaluran kredit yang turun secara konsekuensi akan berimbas pada penurunan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK).
“Untuk itu diharapkan bank melakukan berbagai upaya agar kedua sektor tersebut mampu tumbuh hingga akhir tahun ini,” kata pemerhati perbankan Kusumayani, M.M. di Sanur.
Menurutnya potensi kredit bermasalah atau NPL perbankan selama 6 bulan awal tahun cenderung berpengaruh pada semester II. NPL yang terus meningkat sehingga perbankan lebih ketat dalam penyaluran kreditnya. Konsekuensinya para pelaku usaha UMKM yang kurang bankable dan usaha spekulan lebih condong lari atau pinjam ke lembaga keuanganan nonformal.
“Bila kredit rendah, tentunya kemampuan untuk berusaha oleh pelaku usaha menjadi rendah yang pada gilirannya tak ada penghasilan tambahan untuk minat menabung. Hukum ekonomi Y = I+C-S,” katanya.
Ia pun optimis kinerja bank hingga akhir tahun bisa sesuai kondisi ekonomi saat ini. Hal sama dikatakan pemerhati perbankan Viraguna Bagoes Oka. Kata dia, pertumbuhan kredit sangat tergantung kepada beberapa aspek seperti ekonomi yang kondusif atau stabil, pelaku usaha kredibel, karakter dan perilaku yang terpercaya, dan perbankan yang sehat serta SDM yang memiliki selling skill yang mumpuni dan local government yang kompeten, kreatif dan perduli pertumbuhan ekonomi Bali
“Bila kondisi itu mendukung maka pertumbuhan kredit akan tumbuh,” ujarnya.
Sebelumnya pemerhati ekonomi Dr. Indrawan menilai, secara data memang pertumbuhan DPK tidak tinggi namun belum perlu ada kekhawatiran terhadap kondisi simpanan DPK di perbankan. Turunnya DPK perbankan jangan diartikan sebagai mulai turunnya kepercayaan masyarakat pada perbankan seiring suku bunga simpanan yang makin rendah
“Penurunan DPK tidak terlalu berpengaruh pada aktivitas pemberian kredit perbankan, karena sebagian likuiditas yang dihimpun perbankan dari DPK belum sepenuhnya disalurkan ke sektor riil berupa kredit,” katanya.
Itu berarti pertumbuhan DPK masih bisa berkembang ke depannya. Penghimpunan DPK diharapkan disesuaikan dengan kebutuhan penyaluran kredit.
“Bila perbankan menaikkan suku bunga ada harapan DPK tumbuh khususnya disumbang dari deposito,” paparnya. (dik)