SEKTOR usaha kecil di Bali memiliki potensi menopang pertumbuhan ekonomi. Bercermin dari kondisi tersebut, menurut I Made Lestara Widiatmika sektor tersebut harus terus didorong untuk bisa berdaya saing. Terlebih lagi di tengah kondisi kelesuan ekonomi yang masih membayangi hingga kini.
“Terkait itu, kami terus berkomitmen untuk mendorong pelaku usaha kecil atau UMKM ini melalui sejumlah bantuan pemberian pembiayaan kredit. Tujuannya, agar usaha tersebut bertumbuh dan berdaya saing,” tutur pria yang kini menjabat sebagai Kepala PT, Bank BPD Bali Cabang Renon.
Paparnya, pembiayaan untuk sektor usaha kecil ini, sebelumnya sudah diwujudkan salah satunya dengan ikut mendukung program revitalisasi pasar Phula Kerti yang dikelola oleh Banjar Kaja Desa Pekraman Sesetan, dimana pihaknya dengan menggandeng PT., Jamkrida Bali Madara sebagai lembaga penjamin telah memberikan kredit pasar Bali Dwipa kepada para pedagang pasar Phula Kerti.
“Bantuan pembiayaan ini, kami berharap pedagang pasar ini bisa leih maju berkembang. Itu seiring dengan potensi perputaran uang di kalangan pedagang pasar yang selalu terjadi setiap saat, sehingga itu juga menjadi pertimbangan dasar dalam penyaluran pembiyaan ini,” tuturnya.
Upaya tersebut akuinya yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Kepala PT., Bank BPD Bali Cabang Singaraja, sekaligus dalam rangka mencapai target bisnis penyaluran kredit selama 2018 ini. Katanya, hingga kini secara keseluruhan pertumbuhan target bisnis di PT., Bank BPD Bali Cabang Renon mengalami kenaikan.Namun, jika dilihat mengkhusus pada target bisnis di sisi kredit, memang baru mencapai 97 persen saat ini.
“Pencapaian target kredit ini memang cukup berat tahun ini. Sebab, pencapain target tersebut dipengaruhi sejumlah faktor, tidak hanya akibat kondisi ekonomi di dalam negeri, namun dipengaruhi juga oleh perang dagang Amerika dengan Tiongkok, krisis di sejumlah negara. Diperparah lagi dengan adanya erupsi Gunung Agung yang berdampak pada priwisata Bali selama tahun ini,” tuturnya.
Jelas Lestara, meski dihadapkan pada tantangan yang cukup berat, pihaknya berkomitmen untuk berupaya bisa mencapai target bisnis yang telah ditetapkan di awal tahun lalu. Katanya, untuk pencapian target kredit ini dengan sisa waktu dua bulan kedepan, pihaknya akan semaksimal mungkin mengejar target dengan memilih menggarap kredit yang low risk. (man)