Singaraja (Bisnis Bali) – Jeruk santangĀ madu, ternyata dapat dibudidayakan dengan mudah. Tak hanya di kebun, juga dapat ditanam di pot. Tanaman ini memang memiliki bentuk yang kecil, dan tentunya akan semakin mempercantik sudut rumah Anda. Bibit jeruk santangĀ ini memiliki waktu tumbuh yang relatif singkat yaitu sekitar satu hingga dua tahun.
I Gede Setiawan Adi Putra, pembudidaya jeruk santang madu dari Desa Penarungan Singaraja mengatakan, bibit jeruk santang dapat dibudidayakan dengan menggunakan okulasi atau vegetatif dan tentunya biji atau generatif. Kedua cara tersebut sama-sama dapat digunakan dalam media pot. Namun lebih disarankan untuk hasil yang lebih mudah yaitu dengan melakukan okulasi.
Hal ini karena terkadang biji jeruk tidak memiliki kualitas yang relevan dengan kondisi pot. Selain itu teknik menanam jeruk santang madu dapat menggunakan pot dengan berbagai jenis bahan utama seperti tanah, semen, plastik atau bahkan porselen.
Dikatakan teknik budidaya dengan cara generastif atau pembibitan biji sama persis dengan jeruk keprok. Dimana dari masa tanam membutuhkan waktu hanya 1,5Ā tahun hingga 2 tahun sudah siap di bungakan. Pertumbuhan yang maksimal sangat ditentukan oleh penggunaan pupuk disarankan dipupuk dengan kompos kotoran sapi. Jika ingin jeruk dengan cita rasa manis maka perlu di semprot dengan biourine.
Ia menambahkan, dari berbagai jenis tanan jeruk yang di budidayakannya seperti jeruk nagamit, jeruk brasil, jeruk keprok batu malang, jeruk parigata, jeruk bali, lemon raja dan lemon impor yang tanpa biji. Jeruk santang termasuk jeruk impor dan komoditi baru di Buleleng.
“Cara membungakannya sama dengan pemijatan batang dan kombinasi kompos kotoran sapi dan biourine saja sudah cukup,” terangnya.
Ditekankannya, setelah panen petanu jeruk wajibĀ melakukan pemangkasan cabang cabang pohon yang tidak produktif yang kering atau kecil. Jika ini mampu diilakukan tanaman jeruk akan tumbuh sehat. (ira)