Denpasar (Bisnis Bali) – Ajang Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional Bank Dunia (IMF-WB) 2018, menurut Ketua Kadin Bali AA., Ngurah Alit Wiraputra akan jadi ajang promosi yang efektif tentang Bali, termasuk menarik investor untuk berinvestasi di pulau Dewata. Terkait itu, pemerintah diharapkan terbuka menawarkan investasi yang berpotensi di ajang bergengsi ini.
“Bayangkan dari jumlah peserta IMF-WB yang mencapai 189 negara atau pemilik uang datang ke Bali, itu menjadi peluang bagi Bali untuk menawarkan investasi kepara negara peserta ajang tersebut,” tutur Ngurah Alit, di Denpasar, Senin (8/10).
Ada banyak investasi di Bali yang sebenarnya bisa ditawarkan kepara delegasi IMF-WB ini. Diantaranya, pengelolaan jalan tol, dan sejumlah investasi infrastruktur lainnya. Selama ini peluang investasi tersebut terkesan tak digarap optimal oleh pemerintah pusat, dan sayangnya pemerintah daerah juga melakukan hal sama.
“Selama ini ada sejumlah peluang investasi, namun kurang dimanfaatkan oleh pemerintah pusat untuk ditawarkan ke investor. Entah itu, karena belum siap atau faktor lainnya. Namun, yang pasti jika peluang investasi itu ditawarkan ke ajang seperti IMF-WB ini pasti akan banyak investor yang mau, apalagi di Bali yang menjadi pusat pariwisata dunia,” ujarnya.
Selain memiliki potensi, peluang untuk menarik investasi di ajang internasional ini juga makin terbuka luas karena di tengah fluktuasi nilai tukar rupiah yang melemah terhadap dolar AS, kondisi ini akan menguntungkan bagi calon investor asing, mengingat biaya yang dikeluarkan menjadi lebih murah dari sebelumnya.
Dari sisi pengelolaan keuangan daerah, masuknya investasi asing ini juga akan menjadi meringankan APBD, karena sebuah investasi tentunya memerlukan biaya perawatan dalam jangka waktu yang panjang.
“Masuknya investasi asing, tentunya pemerintah daerah tidak perlu lagi memikirkan terkait biaya pengeluaran daerah, sehingga bisa dialokasikan ke sektor yang lebih penting nantinya,” tandasnya. (man)