Bangli (Bisnis Bali) – Sebagai bentuk empati terhadap korban bencana gempa dan tsunami yang melanda wilayah Sulawesi Tengah, khususnya di Palu, Donggala, Sigi dan sekitarnya, bersamaan dengan pelaksanaan pujawali di Pura Dalem, Desa Pakraman Awan, masyarakat Desa Awan dan Desa Serai, Kecamatan Kintamani, Bangli, Jumat (5/10) secara spontanitas menggelar penggalangan punia (sumbangan) dan sembahyang (doa) bersama, untuk medoakan keselamatan dan membatu meringankan masyarakat Sulawesi yang tertimpa musibah. Dari hasil penggalangan punia, terkumpul Rp20.300.000 yang rencananya akan didonasikan melalui media Bali Post.
Perbekel Desa Awan Sang Nyoman Putra Erawan mengatakan, penggalangan punia ini merupakan spontanitas dari empati tokoh-tokoh di dua desa tersebut. “Kebetulan kemarin ada rembung-rembug antar tokoh. Di sana kita bahas, kemudian kita sampaikan kepada Jro Bendesa, ternyata responsnya bagus dan semua punya pemikiran yang sama. Jadi rasa kepedulian ini, kita sampaikan kepada warga dan warga mengapresiasi dan menyambut dengan positif apa yang menjadi keinginan tokoh masyarakat,” jelasnya.
Setelah mendapat dukungan dari semua tokoh dan masyarakat, akhirnya disepakati diadakan penggalangan punia, sekaligus melaksanakan persembahyangan bersama untuk mendoakan para korban. “Yang masih hidup kita doakan agar diberi kekuatan dan ketabahan untuk bangkit menjalankan hidup. Yang belum ditemukan, kita doakan mudah-mudahan bisa segera ditemukan dalam keadaan selamat. Yang meninggal kita doakan bisa mendapat tempat terbaik disisi tuhan. Intinya, kegiatan ini merupakan bentuk dari kepedulian kita, karena kita bisa merasakan penderitaan yang saudara kita rasakan,”ujarnya.
Di hadapan perbekel Desa Serai Wayan Kantun dan tokoh dua desa lainnya, ia juga mengatakan bencana yang terjadi, bukan hanya ujian untuk warga Sulawesi Tengah, tetapi juga ujian untuk kita semua, masyarakat Indonesia. Untuk itu, melalui penggalangan punia ini, pihaknya ingin mengetuk hati dan mengajak semua masyarakat yang belum tergerak, untuk ikut peduli dan membantu saudara kita yang sampai detik ini masih sangat dan amat membutuhkan uluran tangan dan bantuan kita.
“Jangan abaikan mereka. Mereka tak bisa berbuat, semuanya habis. Rumah tak ada, listrik tidak ada, makanan tidak ada. Dalam kondisi seperti ini, jangan hanya berbicara pilpres, tetapi sekarang ayo bersuara dengan tindakan nyata untuk membantu saudara kita yang sedang tertimpa musibah. Masalah pilpres bicarakan nanti tahun 2019,”pintanya.
Sementara itu salah seorang warga Desa Awan, Wayan Oka Susila mengaku sangat mengapresiasi kegiatan amal ini. Meskipun bersifat spontanitas, namun ia mengaku bangga melihat antusias warga Awan dan Serai untuk ikut berpartisipasi dalam penggalangan punia ini.
“Secara pribadi saya sangat mendukung kegiatan amal seperti ini. Apalagi saudara kita di Sulawesi sedang mengalami cobaan. Sebagai sesama manusia sudah sepatutnya kita saling membantu tanpa memandang ras, suku dan agama. Mudah-mudahan sumbangan amal yang terkumpul hari ini bisa sedikit meringankan saudara kita di Sulawesi,”pungkasnya. (ita)