Denpasar (Bisnis Bali) – Penggunaan payet pada kebaya, sudah menjadi tren sejak beberapa waktu belakangan. Tren terbaru, penggunaan payet ini makin diminati konsumen karena dibuat seperti pola yang menonjol sehingga terlihat lebih mewah.
“Tren terbaru penggunaan payet, kami membuat pola seperti bunga, daun dan ukiran dengan payet Jepang. Ketebalan payet yang digunakan bisa tiga sampai empat kali lipat biasanya, sehingga benar-benar kelihatan,” tutur Mirah Delima, penjual kebaya di Jalan Tukad Batanghari, Renon – Denpasar.
Sedangkan tren sebelumnya, payet digunakan tipis di tepi kebaya. “Motif Payet yang paling dinanti adalah bentuk bunga, pada bet kebaya. Penggunaan payet hanya pada bet, memberi nuansa berbeda dan terlihat lebih menarik,” katanya Kamis (4/10).
Meski demikian ada juga konsumen yang lebih tertarik pada penepatan payet di tepi kiri kanan bet. “Kalau di kiri kanan bet ini, harganya pasti lebih tinggi karena lebih banyak menggunakan payet. Untuk model ini harganya mulai Rp 275 ribu. Sedangkan yang berisi Payet di bagian bet saja harga mulai Rp 200 ribu,” tukasnya.
Tampilan kebaya ini terlihat lebih mewah dan elegan. “Untuk bahan kebaya, kami menggunakan bahasa brokat semi Italy yang juga sedang tren. Dari segi kualitas memang lebih baik,” ungkapnya.
Permintaan kebaya ini cukup tinggi, dalam seminggu bisa terjual sedikitnya 100 pcs, karena ia juga melayani reseller. (pur)