Singaraja (Bisnis Bali) – Balai Pelatihan Masyarakat yang bernaung di bawah Kementrian Desa, Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi RI melakukan pelatihan untuk keempat kalinya di Buleleng. Sebanyak 90 petani hidroponik mengikuti kegiatan yang dipusatkan di Puri Agung Singaraja pada Selasa (2/10).
Balai Pelatihan Masyarakat akan memfasilitasi petani hidroponik terkait promosi hingga penjualan. Dipilihnya Buleleng karena dipandang cocok menerapkan sistem hidroponik dengan target mampu merambah swalayan restoran dan hotel di wilayah Denpasar dan kawasan wisata di Nusa Dua Bali.
Kegiatan pengukuhan ini ditandai dengan pemberian bantuan kepada kelompok hidroponik yang ada di Buleleng sebagai sentra pelatihan tanaman hidroponik di Puri Agung Singaraja berkomitmen untuk mengembangkan system pertanian yang ramah lingkungan.
Kepala Balai Pelatihan Masyarakat wilayah Denpasar Drs. Mulyadi Malik mengatakan bahwasanya rumah hidroponik yang di pusatkan di Puri Agung Singaraja mendapat respon baik dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia.
Dari pihak kementrian akan terus mensuport pertanian hidroponik ini melalui Balai Pelatihan Masyrakat dengan memerikan pelatihan – pelatihan khusus tehnik bercocok tanam hidroponik hingga sampai pada pemasaran produk hidroponik hingga mempertemukan antara produsen dan konsumen.
“Kita buka lagi angkatan dan ini merupakan angkatan yang ke–4 dengan yang akan dilatih semoga mampu mengikuti seperti latihan angkatan sebelumnya,”terangnya.
Tak hanya itu, dari Balai Pelatihan Masyarakt juga akan menggandeng pelaku – pelaku usaha yang ada di Denpasar khususnya dan Bali umumnya agar segala macam produk pertanian hidroponik mampu diserap baik oleh pasar. “Kita tidak ada hentinya mensuport karena hidroponik di Buleleng luar biasa,”imbuhnya.
Sementara untuk pengembangan secara berkelanjutan, tentu dibutuhkan komitmen dari kelompok tani hingga Pemerintah Terkait dalamhal ini Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng bagaimana rumah hidroponik sauir dan buah terus di galakkan. “Tanaman hidroponik ini sangat sehat sangat dibutuhkan oleh hotel dan restoran, jadi perlu komitmen keberlanjutan,”terangnya
Sementara itu Anak Agung Ngurah Ugrasena Penglingsir Puri Agung Singaraja menjelaskan menjadikan suatu kebahagian bagi Puri Agung Singaraja menjadi sentra tanaman hidroponik. Melalui pelatihan ini nantinya di harapkan dapat mewujudkan apa yang menjadi program pemerintah yakni Nawacita dan pembangunan desa yang bermanfaat untuk peningkagan ekonomi masyarakat luas khususnya di Buleleng. (ira)