DESA Pakraman Denpasar melaksanakan pergantian kepengurusan bendesa adat pada Sabtu (29/30) lalu di Pura Desa Setempat. Acara yang diawali dengan upacara mejaya-jaya dilanjutkan dengan serah terima jabatan oleh bendesa adat lama A.A Putu Oka Suetja kepada bendesa adat baru A.A Ngurah Rai Sudarma yang disaksikan oleh Sekda Kota Denpasar A.A Rai Iswara serta masyarakat dan beberapa undangan yang hadir.
A.A Ngurah Rai Sudarma mengatakan, menjadi Bendesa merupakan tanggung jawab yang harus dijalankan baik itu dalam hal ngayah di Pura Kahyangan Tiga, mengabdikan diri kepada masyarakat, hingga menjaga dan mewujudkan lingkungan yang aman dan nyaman.
“Hal pertama yang kami lakukan yaitu berkoordinasi dengan perangkat pengurus yang baru saja melaksanakan upacara mejaya-jaya,” ujarnya.
Pihaknya memiliki banyak program kerja, namun untuk merealisasikan butuh anggaran, sehingga penguatan terhadap sektor keuangan menjadi hal utama yang harus dilakukan.
“Dalam hal ini lembaga keuangan milik desa pakraman tiada lain adalah LPD,” ungkapnya.
Bendesa Pakraman Denpasar sebelumnya, A.A Putu Oka Suetja, menyebutkan, perkembangan LPD yang baru mulai bangkit sejak 2011 sudah baik, yang saat ini telah memiliki aset Rp11 miliar. Dengan kepengurusan baru dari Bendesa Adat saat ini, diharapkan perjalanan LPD bisa lebih baik lagi.
“Perjalanan kami selama 10 tahun memimpin masyarakat di Desa Pakraman Denpasar tentu memiliki kekurangan, dan setelah ini agar dikuatkan kembali oleh pengurus baru. Apa yang belum tuntas agar dituntaskan oleh pengurus baru,” ujarnya.
Sementara itu, Sekda Kota Denpasar, A.A Rai Iswara, menilai, Denpasar bersandar pada visi budaya, dan itu ada dalam desa pakraman, sehingga tolak ukur kesuksesan visi kota apabila desa pakraman bisa melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik.
“Harapan kita, dengan kepenguruasn yang baru mampu mensinergikan diri dengan komponen masyarakat yang ada di Desa Pakraman Denpasar untuk membentengi desa pakraman,” ujarnya. (wid)