Denpaaar (Bianis Bali) – Sumber Daya Manusia (SDM) sangat menentukan maju dan mundurnya koperasi. Makin profesional pengelola koperasi, makin berkualitas pula tata kelolanya. Untuk itu pemerintah terus mendorong semua SDM Koperasi menjadi kompeten. Pemerintah juga mengapresiasi LDP yang menggelar diklat kompeten bagi pengelola koperasi.
Dengan sertifikat kompeten diharapkan penerapan tata kelola manajemen lebih bagus. Hal ini ditegaskan Kadis Koperasi dan UKM Provinsi Bali, I Gede Indra Dewa Putra, S.E.,M.M., didampingi Direktur Lembaga Diklat Profesi (LDP) Sanatana, I Ketut Sumardana, Sabtu (29/9) lalu saat Penyerahan Sertifikat Kompetensi Koperasi Jasa Keuangan bagi Kabag Akutansi di Gedung Madu Sedana Sanur. Hadir dalam kegiatan tersebut Ketua Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopinda) Kota Denpasar, I Wayan Mudana, S.E., dan 20 orang peserta diklat yang menerima sertitikat kompeten.
Menurut Gede Indra Dewa, peningkatan SDM itu penting dalam tata kelola manajemen koperasi, khususnya koperasi simpan pinjam (KSP). Untuk itu, pihaknya mengapreasiasi LDP Sanatana secara rutin memberikan uji kompetensi di semua bidang kepada pengelola koperasi.
Kali ini LDP Sanatana melaksanakan diklat kompeten bagi Kabag Akutansi yang memiliki posisi strategis mampu mendorong perkembangan koperasi yang lebih baik. Gede Indra menghimbau peserta segera melakukan perubahan tata kelola yang baik hingga koperasinya mandiri.
”Seluruh pengelola koperasi wajib memiliki sertifikasi kompetensi. Dengan demikian keperkembanganan koperasi akan meningkat,” katanya sambil menybutkan LDP Sanatana mampu mencari peserta diklat sampai ke luar daerah seperti dari Cibinong Jawa Barat.
Sementara itu, Sumardana menegaskan, LDP Sanatana sudah sering melaksanakan diklat kompeten. Bahkan dalam tahun ini mentargetkan 200 orang yang memiliki sertifikat di semua bidang.
”Sekarang ini kami serahkan 20 sertifikat kompeten bagi Kabag Akutansi. Kedepan kami akan merencanakan melaksanakan diklat bagi customer service. Karena pelayanan bagian terpenting dalam manajemen koperasi. Dalam diklat kami menambahkan materi yang lagi tren aelain materi mata uji pokok,” jelas Sumardana sambil mengakui fasilitator yang terlibat bukan saja lokal juga ada dari Jakarta. (sta)