DALAM ekonomi lesu saat ini serta pelemahan citra koperasi dampak isu pencatutan nama koperasi oleh sekelompok orang (investasi bodong) perlu disikapi insan koperasi dengan lapang dada. Jangan putus asa, justru dengan tantangan tesebut insan koperasi lebih merasa tertantang. Satu-satunya dengan peningkatan SDM.
Seperti dilakukan Direktur Lembaga Diklat Profesi (LDP) Sanatana, I Ketut Sumardana yabg sudah banyak mencetak pengelola koperasi menjadi lebih tangguh. Dengan diklat uji kompetensi, SDM pemegang sertifikat tersebut menjadi profesional. Sudah terbukti koperasi yang dikelola pemegang sertifikat kompetensi lebih berkembang dengan pesat.
Pengelola koperasi yang sudah bersertifikat kompetensi mampu mengelola koperasi lebih baik. Bahkan sudah terbukti perkembangannya sangat pesat bahkan berkalolipat lebih bagus dari sebelumnya. Karena dalam diklat kompetensi diberikan materi yang standar dalam tatakelola manajemen koperasi. Sehingga dalam mengelola koperasi sudah tidak ada rintangan, hambatan dan kendala.
“Bahkan dengan ilmu yang diproleh saat mengikuti diklat kompetensi mampu melakukan terobosan baru dan mendorong perkembangan koperasi,” tegas Sumardana sambil menyebutkan LDP Sanatana selama in sudah mencetak 150 pengelola koperasi yang profesional. Bahkan tahun  ini mentarget 200 orang mengikuti diklat uji kompetensi.
Sumardana menjelaskan setiap pelakasanaan diklat, peserta akan diberikan mata uji yang standar. Setelah peserta mampu menyelesaikan mata uji dan dibuktikan mampu lulus saat di uji maka akan diberikan materi tambahan lagi yang tidak di dapat dalam mata uji diklat.
”Inilah yang kami maksudkan memberikan diklat plus. Dengan tambanan materi ternyata peserta lebih berkualitas. Misalkan materi tambahan tentang perpajakan dan banyak lainnya. Selain itu untuk memberkan semangat bagi peserta kami juga mengajak Fasilitator luar Bali. Bahkan banyak pengelola koperasi yang minta tempat pelaksanaan diklat kompetensi di luar Bali. Selain tujuannya untuk menambah pengalaman juga ingin mengeetahui kemampuan SDM pengelola koperasi yang berasal dari luar Bali,” tambahnya. (sta)