Gianyar (Bisnis Bali) – Kerindangan pepohonan yang memberikan suasana alam nampakĀ natural cukup diminati wisatawan termasuk manca negara saat ini. Hal inipun membuat beberapa obyek wisata serta fasilitas pendukungnya yang memanfaatkan hal tersebut menggeliat, seperti wilayah Ubud, Payangan hingga Tegalalang.
Salah satunya Bali Jugle Huts (Bali Mula Unik) di daerah Pujung Kaja, Sebatu, Tegalalang, Gianyar. Pemilik Ā Bali Jugle Huts (Bali Mula Unik), Drs. I Nyoman Cendikiawan, S.H., M.Si, Ā Senin (24/9), mengatakan, alam natural memang menjadi daya tarik para wisatawan saat ini, terutama yang menginginkan ketenangan dan sudah bosan dengan hiruk pikuk perkotaan.Ā Sejak dirintis 2 tahun lalu,Ā Tingkat hunian sudah mencapai 70 persen.
“Saat ini kami masih tahap pengenalan. Kami dukung dengan pelayanan yang optimal serta kebersihan yang harus terus dijaga,” ujarnya.
Pengunjung villa yang terletak sedikit ke bawah dari pemukiman masyarakat ini, didominasi oleh tamu Eropa. Terdapat 12 bangunan (kamar) dengan 2 kamar terdapat kolam renang pribadi serta beberapa kamar lainnya didesain serupa dengan arsitektur jineng Bali. Hal tersebut membuat tempat ini terlihat sangat natural.
Suasana alam di tambah fasilitas villa yang memadai cukup membuat wisatawan betah berlama-lama tinggal di Villa tersebut. Kejernihan air sungai juga dapat ditemui oleh pengunjung dengan sedikit turun dari area villa. Tidak hanya itu villa ini juga terdapat mata air, yang disucikan sebagai tempat melukat (pemandian) yang membuat wisata ini juga sebagai wisata spiritual.
Ke depannya Cendikiawan juga akan merancang kelas yoga yang didukung oleh keaslian dan ketenangan alam yang akan menambah kelengkapan fasilitas wisatawan saat berkunjung.
Selain memanfaatkan potensi alam sebagai pengembangan usaha dalam sektor pariwisata, keberadaan hunian di Desa Pakraman Talepun ini juga memiliki peran dalam pengembanan perekonomain masyarakat. Cendikiawan mengatakan, keberadaan villa di tengah-tengah masyarakat ini tentunya mampu memberi lapangan pekerjaan.
Di samping itu, beberapa usaha masyarakat, seperti kerajinan hingga kuliner terutama buah-buahan lokal pun merasakan dampak dari kunjungan tamu manca negara ini. “Kami juga memberikan kontribusi berupa dana punia setiap piodalan yang berlangsung, sebagai ungkapan rasa syukur,” imbuhnya. (wid)