Mangupura (Bisnis Bali) – Prosesi pernikahan tak hanya memberikan kebahagian bagi pasangan mempelai. Momen indah itu juga memberi berkah bagi orang lain, yang secara tidak langsung ikut terlibat dalam menyukseskan hajatan tersebut. Salah satunya usaha jasa penyewaan.
Menggelar prosesi pernikahan di rumah tentu berbeda dengan di sebuah gedung atau hotel. Jika di gedung atau hotel, pihak yang punya hajatan tak sibuk lagi mengurusi soal tenda ataupun perlengkapan lain seperti meja, kursi dan katering. Tetapi ketika menggelar prosesi pernikahan di rumah akan membutuhkan berbagai perlengkapan tersebut agar hajatan berjalan lancar.
Alhasil, usaha jasa penyewaan pun sangat dibutuhkan, bahkan menjadi berkah tersendiri. Pemilik Arya Dekorasi di Kuta, Ketut Aryanata mengungkapkan pada musim pernikahan seperti dalam dua minggu terakhir ini, permintaan sewa perlengkapan meningkat tajam.
“Pernikahan Hindu sangat tergantung pada dewasa ayu (hari baik). Pada saat itu akan banyak yang melangsungkan pernikahan. Permintaan sewa tenda, kursi, meja dan katering otomatis meningkat,” ungkap lulusan S2 ini.
Pada hari biasa, Arya menyebut menerima order rata-rata dua acara. Tetapi saat musim nikah, pihaknya bisa menangani delapan lokasi acara. Bahkan, jika kelebihan order akan dilimpahkan ke mitra lain yang diajak kerjasama. Harga sewa kursi plastik sender Rp2.500, kursi bungket Rp5 ribu, dan jika ditambah cover menjadi Rp10 ribu perbuah perhari. Sementara meja snack Rp250 ribu dan meja bulat Rp60 ribu perbuah perhari. Sedangkan tenda menyesuaikan dengan ukuran, yakni 2x3m, 5x5m dan 6x6m dengan harga sewa mulai Rp85 ribu perunit perhari.
“Kalau untuk katering kami menawarkan harga sesuai jenis menu, mulai Rp50 ribu perpax sudah termasuk staf, dekorasi dan perlengkapannya,” imbuh Arya.
Usaha penyewaan perlengkapan ini sangat prospektif. Terlebih, di Bali setiap saat ada kegiatan agama, adat dan seni yang sudah tentu akan membutuhkan segala perlengkapan pendukung. (dar)