Denpasar (Bisnis Bali) – Sepanjang semester I 2018, saham-saham di sektor properti masih cukup diminati investor lokal. Investor masih menaruh keoptimisan pasar properti masih mampu tumbuh seiring fokus pemerintah kepada pembangunan infrastruktur yang berimbas pada pasar saham sektor properti.
“Kami menaruh keoptimisan pasar properti akan kian membaik utamanya setelah momen pemilihan presiden tahun mendatang, terutama jika pembangunan infrastruktur terus dilanjutkan,” kata Direktur Keuangan PT Cahayasakti Investindo Sukses Tbk. di sela-sela saat Investor Summit Public Expose-Pemaparan Kinerja Perusahaan Tercatat di Denpasar, Jumat (14/9).
Ia mengatakan, kondisi ekonomi saat ini dan global secara tidak langsung berimbas pada pergerakan nilai tukar rupiah. Keadaan ini juga mempengaruhi pergerakan saham, kendati demikian investor masih banyak yang memilih saham properti.
“Untuk itu kami melakukan pemaparan kinerja di Bali agar makin banyak investor lokal yang tertarik ke saham properti dan bisa meningkatkan jumlah pemain saham di atas 10 persen,” ujarnya.
Ia mengakui, PT Cahayasakti Investindo Sukses Tbk atau CSIS mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia melalui penawaran umum perdana saham atau IPO pada 10 Mei 2017 dengan menerbitkan sebanyak 207 juta saham baru atau 15,84 persen dengan harga perdana Rp300 per lembar saham. Perseroan menjadi emiten ke-7 yang mencatatkan sahamnya pada 2017 di BEI.
“Pada 2018 saat ini kepemilikan umum atas saham CSIS sudah mencapai 20 persen atau 261.400.000 lembar saham,” paparnya.
CSIS mengkhususkan perusahaan dalam bidang proyek atau kontraktor untuk pekerjaan furniture dan interior custome made.
“Bila posisi menunjang dan pasar sudah bergairah kami harapkan akan kelihatan setelah selesainya Pilpres 2019 maka perseroan akan merencanakan pembangunan apatemen lainnya,” paparnya. (dik)