Denpasar (Bisnis Bali) – Ketan mangga atau populer disebut manggo stick rice adalah hidangan penutup yang berasal dari Thailand. Menu ini terbuat dari beras ketan, mangga, dan santan. Meski berasal dari Thailand, makanan ini dikonsumsi di wilayah geografis Indochina di Asia Tenggara, seperti Laos, Kamboja, dan Vietnam. Bahkan di beberapa kedai kopi dan restoran di Indonesia, menu ini banyak ditawarkan sebagai hidangan penutup.
Di Bali penganan asal Thailand ini juga banyak dijual, bahkan tak hanya sebagai menu penutup, tapi juga sebagai teman minum kopi. Apalagi beras ketan banyak dimanfaatkan sebagai bahan dasar kue.
“Di Indonesia, khususnya di Bali makan nasi atau sejenisnya dengan ditemani buah tentu bukan hal yang baru. Pada generasi terdahulu ini menjadi hal yang biasa. Sehingga menu satu ini meskipun berasal dari Thailand namun tak asing bagi lidah kita,” ungkap Dewi Lestari salah seorang pemilik kafe dan restoran di daerah Kuta.
Manggo Stick Rice ini diperkenalkan awalnya sebagai hidangan penutup dengan porsi disesuaikan. Namun ternyata banyak tamu dan pelanggan yang justru memesan penganan ini untuk teman minum teh atau kopi.
Di Thailand menu ini biasanya disajikan saat pesta akhir di musim mangga. Potongan mangga manis ini disusun di atas piring saji bersama beras ketan yang sebelumnya sudah direndam semalaman, dikukus dan diaron dengan air yang ditambah daun pandan sehingga wangi ketan semakin enak. Selain itu juga dilengkapi dengan kuah santan yang enak dan kental.
“Satu porsi manggo stick rice untuk kudapan kita jual dengan harga Rp25 ribu sampai Rp30 ribu, sementara untuk porsi disert karena lebih kecil kita jual dengan harga Rp15 ribu sampai Rp20 ribu” jelas Dewi.
Selain mangga, kudapan ini juga bisa menyesuaikan dengan beberapa buah musiman lainnya seperti durian, alpukat, nangka, dan mangga putih. (ita)