Denpasar (Bisnis Bali) – Agrinex Expo yang ke-12 kali digelar di Jakarta Convention Center belum lama ini mampu menyambungkan produses dengan para pengusaha di bidangnya. Pameran yang khusus mendisplay produk agribisnis ini berlangsung tiga hari yang diikuti dua koperasi (koperasi yang bergerak di bisnis produk pertanian) dari Bali.
Selama pameran, semua produk yang dipajang habis dibeli pengunjung. Bukan hanya itu, kedua peserta pameran juga mendapatkan kontak dagang.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali, I Gede Indra Dewa Putra, S.E.,M.M., yang didampingi Kabid Pemberdayaan Koperasi, Ni Wayan Mulianingsih S.E,.M.Si. Rabu (12/9) mengatakan,kedua koperasi tersebut, Koperasi Tani Merta Nadi Plaga Petang Badung dan Koperasi Artha Semaya Antiga , Karangasem yang difasilitasi pameran bergengsi tingkat nasional.
Agrinex Expo merupakan ajang pameran produk agribisnis terbesar tingkat nasional yang banyak pengunjungnya. Bukan hanya pengunjung dari masyarakat sekitar, melainkan banyak menghadirkan pebisnis atau perusahan yang bergerak di sektor pertanian. Agrinex Expo di gelar ini merupakan simbul dari kebersamaan stake holder agribisnis di dalam wajah kekiniannya.
”Kami senang jika peserta merasakan dampak positifnya mengikuti Agrinex Expo. Karena bukan saja dapat penjualan langsung, juga ada kontak dagang yang dapat menjalin kerjasama berkelanjutan,” harap Gede Indra Dewa.
Salah seorang peserta Agrinex Expo, I Nyoman Sudarta (Bendaraha Koperasi Tani Merta Nadi) yang dihubungi Bisnis Bali menyebutkan pameran selama tiga hari ini di BCC Jakarta sangat bermanfaat sekali. Karena dapat dipakai memperkenalkan aneka produk pertaniannya.
”Kami membawa aneka sayuran, dengan produk unggulan jenis sayuran asparagus. Baru dari hari pertama pameran dibuka sudah ramai pengunjung dan langsung transaksi. Sehingga sampai pameran berakhir produk yang saya display semua di beli pengunjung. Juga saya dapat beberapa relasi dengan saling menukar nama dan alamat usaha. Kami sekarang masih menjalin kontak dagang,” jelas Sudarta sambil menyebutkan jenis sayurannya sudah tembus pasar Jakarta, Badung dan Surabaya.
Bahkan ada permintaan dari luar negeri (Hongkong dan Cina) namun belum mampu memenuhinya. Karena masih terkendala kontinyuitas, padahal kualitas sudah standar. (sta)