Singaraja (Bisnis Bali) – Ada berbagai macam upaya untuk melestarikan dan mengembangkan subak di Bali, khususnya Buleleng. Salah satunya melakukan kegiatan penilaian subak abian. Pelestarian dan pengembangan ini dilakukan supaya organisasi subak bisa terus menjalankan Tri Hita Karana.
Hal itu diungkapkan Wakil Bupati Buleleng, dr. I Nyoman Sutjidra, Sp.OG dalam penilaian lomba Subak Abian di Desa Bulian, Kecamatan Kubutambahan belum lama ini. Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng ditunjuk sebagai tim penilai. Turut hadir dalam kesempatan itu Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, ST.
“Penilaian ini untuk lebih meningkatkan hakekat subak dalam implementasi Tri Hita Karana,” jelas Sutjidra.
Penilaian ini mampu membuat prajuru dan krama subak tetap ingat dengan kewajiban masing-masing. Selain itu, prajuru dan krama diharapkan mampu menjalankan hakekat dari subak itu.
“Saya harapkan semua bisa menjalankan hakekat dan implementasi dari subak sendiri,” pintanya.
Prajuru dan krama dituntut mampu menjalankan subak ini agar keajegan budaya Bali tetap terjaga. Di samping itu, keyakinan dan bakti terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan menjalankan program pertanian yang sudah dituangkan dalam kebijakan pemerintah.
“Saya juga mengajak krama sebagai petani untuk menjalankan program pertanian yang sudah ditentukan,” ajaknya. (ira)