Denpasar (Bisnis Bali) – Setelah sukses merevitalisasi 33 pasar tradisional, Pemkot Denpasar kembali merevitalisasi Pasar Kerta Waringin Sari, Desa Angabaya, Kelurahan Penatih. Revitalisasi ini untuk menggerakkan sektor ekonomi kerakyatan dan diharapkan menjadi solusi pembangunan ekonomi desa. Peletakkan batu pertama dilakukan Wali Kota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra di pasar setempat, Selasa (28/8) lalu.
Wali Kota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra didampingi Sekda Kota Denpasar AAN Rai Iswara dan Kadis Perindag I Wayan Gatra mengatakan, saat ini pasar tradisional masih menjadi sektor penting dalam menggerakan ekonomi utamanya di dalam kota. Sehingga revitalisasi pasar tradisional di Kota Denpasar dinilai penting untuk memaksimalkan pengembangan ekonomi kerakyatan.
“Dengan adanya revitalisasi pasar tentu akan membuat kepercayaan masyarakat akan pasar tradisional meningkat, dan memberikan dampak positif terhadap perkembangan pasar dan ekonomi kerakyatan kedepannya,” kata Rai Mantra.
Pasar tradisional yang sebelumnya identik becek dan bau, kini justru diminati masyarakat bahkan wisatawan mancanegara. Ia mencontohkan Pasar Agung, Pasar Poh Gading dan Pasar Nyanggelan Panjer. Hal yang sama tentu dapat diwujudkan Pasar Kerta Waringin Sari. Apalagi kawasan Subak Angabaya merupakan salah satu destinasi wisata agraris tengah kota sehingga menjadi salah satu paduan ekowisata dan pasar tradisional.
”Pada prinsipnya kami di pemkot Denpasar secara bertahap mendukung revitalisasi pasar tradisional yang ada di Kota Denpasar sebagai upaya mendukung pengembangan ekonomi kerakyatan yang bermuara pada kesejahteraan rakyat,” tegasnya.
Sementara, Ketua TP4D Kota Denpasar, Agus Sastrawan menjelaskan, pengawasan pelaksanaan proyek fisik Pasar Kerta Waringin Sari ini telah dimulai sejak tahap awal pelelangan hingga proses serah terima nanti. Pihaknya memberikan apresiasi kepada Pemkot Denpasar yang telah secara cepat dan tepat dalam melaksanakan kordinasi dalam memaksimalkan beragam proyek pembangunan fisik di Kota Denpasar.
“Kami mengapresiasi dan mendorong seluruh pelaksanaan proyek di Denpasar senantiasa memperhatikan asas baik dan benar sehingga dalam pelaksanaanya selalu sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku,” ungkapnya.
Sementara, Kepala Pasar Kerta Waringin Sari, I Made Sukrasena mengakui, dengan revitalisasi ini akan terdapat tambahan 201 lapak dari 18 kios dan 43 lapak yang telah ada. Nantinya bangunan yang terdiri dari blok A, B, C dan D ini akan dilengkapi fasilitas umum yang memadai dan pengukuran tera ulang.
“Dengan berkembangnya ekonomi pedesaan didukung infrastruktur yang memadai tentu dapat menjadi magnet bagi masyarakat untuk berbelanja ke pasar tradisional, dengan tetap mempertahankan konsep pasar tradisional dengan sistem manajemen semi modern,” ujarnya.
Revitalisasi Pasar Kerta Waringin Sari ini dilakasanakan menggunakan Dana Tugas Pembantuan (TP) Kementrian Perdagangan RI dengan nilai pengadaan fisik Rp5,7 miliar, pengadaan pengawasan Rp140 juta. (sta)