Singaraja (Bisnis Bali) – Di tengah maraknya produk makanan ringan modern di pasaran, ternyaya masih banyak jajanan tradisional yang tetap eksis hingga kini. Hanya saja perlu diberikan inovasi pada bentuk dan kemasan agar terlihat cantik dan modern. Salah satunya opak, atau masyarakat di Bali khususnya Buleleng menyebutnya dengan krepet.
Krepet atau Opak yang terbuat dari singkong parut dan bumbu khas Bali ini masih diproduksi salah seorang warga yang memiliki usaha home industry di kawasan Desa Anturan Kecamatan Buleleng.
“Kita gunakan full singkong agar lebih gurih, dan kemasan yang cantik, ” ujar Luh Wiradi pemilik home industry dengan brand Luh Buleleng ini.
Fokus menekuni aneka macam camilan dan jajanan tradisional karena sejauh ini ia memantau produk tersebut masih tinggi peminat. Untuk menjadikannya tampil lebih modern Luh Wiradi membuat bentuk khusus dengan cetakan agar ukuran dan ketebalannya sama.
Selain itu kemasan yang kedap udara lengkap dengam merek serta izin usaha, membuat opak buatannya justru populer di pasar luar. “Tidak hanya jadi camilan tradisional juga modern dan kekinian,” terangnya.
Satu kemasan opak berisi 4 pcs dibanderol Rp5.000. Unggulnya makanan jenis opak ini karena teknik pengolahan yang tanpa MSG. “Kita main pada bumbu tanpa MSG tetap gurih tanpa kanji tetap renyah,” tuturnya. (ira)