Tabanan (Bisnis Bali) – Sejumlah kalangan Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) di Kabupaten Tabanan memasang target hingga puluhan ribu nasabah baru pada tahun ini. Kondisi tersebut meski dibayangi ketatnya persaingan usaha keuangan hingga pelemahan ekonomi.
“Hingga kini target bisnis yang telah ditetapkan di awal tahun lalu tidak mengalami koreksi, meski dengan kondisi ekonomi saat ini. Kami tetap optimis target tersebut tercapai dengan sejumlah upaya dan layanan yang dimiliki saat ini,” tutur Kepala Cabang Pegadaian Tabanan, Gusti Nyoman Arka, di Tabanan, belum lama ini.
Paparnya, target tahun ini untuk pertumbuhan nasabah di Kabupaten Tabanan adalah 26.500, dan target tesebut sudah terealisasi 60-65 persen. Ia optimis, target tahunan yang merupakan bagian dari target nasional yang memasang angka pertumbuhan nasabah baru hingga 2 juta akan bisa terpenuhi pada tahun ini.
Untuk pencapaian target bisnis tersebut diupayakan melalui dukungan layanan baru yang ada saat ini. Salah satunya, melalui KCA Prima yang keunggulannya memberikan keringanan kepada nasanah berupa bebas bunga atau 0 persen untuk pinjaman Rp 500 ribu ke bawah selama tenggang waktu 60 hari.
“KCA Prima ini membebaskan bunga pinjaman untuk nasabah, sedangkan untuk jaminan tetap perlukan. Diantaranya, bisa menggunakan jaminan barang gudang ( seperti phonsel, dan laptop),” paparnya.
KCA Prima ini dimaksudkan untuk merangkul kalangan mahasiswa yang memerlukan dana biaya kuliah. Selain itu, produk baru ini juga menyasar buruh pabrik maupun petani sesuai dengan kondisi Kabupaten Tabanan yang merupakan daerah lumbung pangan.
Bagi petani, bantuan penguatan modal tersebut bisa digunakan untuk pembelian pupuk guna mendukung proses tanam.
Di sisi lain tambahnya, guna merangkul kalangan generasi muda atau kalangan milenial, selain memiliki layanan online, pihaknya juga mengupayakan melalui aplikasi Pegadaian Degital Servis. Ungkapnya, generasi mileneal yang identik dengan penguasaan smartphone, difasilitasi dengan layanan digital melalui mendownload aplikasi terlebih dahulu.
“Dengan mendownload aplikasi, kaum mileneal ini akan diinformasikan berbagai produk, bahkan bisa melakukan pembayaran sejumlah transksi,” tandasnya.
Saat ini, akuinya untuk di Kabupaten Tabanan ini memang pengguna layanan digital Pegadaian ini belum banyak, namun kecendrungannya sudah mulai tumbuh dari waktu ke waktu, bahkan beberapa di antaranya merupakan kalangan ibu rumah tangga.
Sambungnya, selain layanan produk baru, guna menggenjot angka pertumbuhan nasabah pada semester II tahun ini, akuinya tetap memfokuskan pada menggencarkan sosialisasi, literasi dan edukasi melalui sejumlah komonitas yang ada saat ini. (man)