Amlapura (Bisnis Bali) – Festival Pesona Tirtagangga, ditutup Minggu (26/8) kemarin di Taman Tirtagangga, Karangasem. Festival itu, kata Kepala Dinas Pariwisata Karangasem Drs. Wayan Astika, kemarin di Tirtagangga, dalam rangka memulihkan pariwisata Karangasem pascagejolak atau erupsi Gunung Agung.
Sejak awal April 2018, ketika musim kunjungan turis mancanegara meningkat (high season), jumlah pengunjung sehari ke Taman Tirtagangga mencapai rata-rata 1.000 per hari. Peningkatan jumlah kunjungan khususnya ke Karangasem, sudah terlihat April 2018.
Pengunjung ke Tirtagangga, khususnya dari kalangan wisatawan mancanegara, juga terkait pengunjung ke Bukit Lempuyang yang ingin melihat pesona Gunung Agung dari jaba Pura Penataran Lempuyang.
Festival Tirtagangga yang dibuka Bupati Karangasem IGA Mas Sumatri Jumat (24/8) lalu, merupakan festival rutin tahunan. Tujuannya, selain memberdayakan kreativitas, seni dan kebudayaan, juga mempromosikan pariwisata Karangasem.
Tahun ini, lebih ditekankan kepada recovery pariwsata Bali dan khususnya Karangasem, terkait gejolak atau erupsi Gunung Agung. Astika asal Bebandem itu mengatakan, kegiatan ini juga untuk memberdayakan dan melestarikan kesenian, dan kebudayaan, serta kreativitas masyarakat sekitarnya.
Pada festival itu, selain digelar pameran foto, juga berbagai jenis lomba yang melibatkan masyarakat atau pun anak-anak dan pelajar di Kecamatan Abang. Pada parade pembukaan dimeriahkan tari rejang renteng oleh ibu-ibu PKK banjar di Desa Ababi.
‘’Kami berharap Wisman yang sempat menyaksikan festival atau pun yang berkunjung melihat keunikan taman Tirtagangga itu, nanti bercerita banyak kepada rekannnya, sehingga k ian banyak Wisman yang dating ke Karangasem. Kunjungan sudah meningkat di Karangasem, semoga ke depan lebih ramai lagi,’’ katanya.
Di lain pihak, IGA Mas Sumatri mendorong festival terus digulirkan di Karangasem. Sebab, masih banyak potensi daya tarik pariwisata di Karangasem yang perlu ditampilakan. Direncanakan 1 September 2018 ini, bakal digelar festival subak yang digelar di persawahan desa Bugbug.
Festival itu bakal di gelar di Desa Bugbug yang mewilayahi objek wisata Candidasa. Berikutnya, dalam waktu dekat direncanakan digelar festival Taman Ujung. Di lain pihak, Manajer Operasional Taman Soekasada Oejoeng (TSO) Ir. Ida Made Alit ditemui di Tirtagangga mengatakan, jumlah pengunjung ke TSO belum mencapai 1000 per hari.
Dikatakan pengunjung Wisman ke TSO berkisar 250 orang. Pada hari biasa, di luar libur hari Raya Galungan atau Kuningan dan Ngembak Geni Nyepi, kunjungan wisatawan lokal masih rata-rata 100 orang sehari. (bud)