Amlapura (Bisnis Bali) – Atap dan plafon gedung megah DPRD Karangasem jebol. Pilar dan tembok-tembok juga retak dan dikhawatirkan bakal ambruk. Untuk perbaikannya, ditaksir memerlukan anggaran sekitar Rp1,4 miliar.
Hal itu disampaikan Ketua DPRD Karangasem Nengah Sumardi, S.E., di Karangasem, Kamis (23/8). Perkiraan biaya perbaikan itu, sesuai taksiran dari pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Karangasem. Namun, ia sendiri memperkiraan penghabisan biaya perbaikan gedung DPRD itu lebih tinggi dari angka tersebut.
Soal kapan dan dari mana anggaran, pihaknya sudah menanyakan kepada Sekda Karangasem Gde Adnya Mulyadi. Namun, Sekda juga terlihat masih kebingunan. Kalau perbaikan gedung dan prasarana umum yang rusak akibat gempa bumi itu penganggarannya menunggu APBD induk berikutnya.
‘’Kalau menunggu APBD induk, itu perencanannya sama dengan membangun gedung baru, bukan penanganan darurat atau postmayore akibat bencana alam, ‘’ kata Sumardi.
Menurut Sumardi, asal Desa Sibetan itu, hingga kini belum ada penanganan cepat terkait dampak gempa bumi. Padahal dewan sudah melakukan dengar pendapat dengan eksekutif dan dewan memberikan masukan agar dilakukan penanganan cepat.
Paling tidak dilakukan pemasangan atap genteng yang jatuh, sehingga saat hujan, tidak menambah kerusakan baru, baik arsip atau plafon dan barang lainnya yang ada di gedung itu.
‘’Saya lihat gedung UKM center yang dijadikan mall pelayanan publik juga belum ditangani. Padahal yang mendesak ditangani, yakni memperbaiki atapnya, sehingga kursi dan karpet di lantai 3 yang megah itu, tidak rusak direndam air hujan. Saya menyayangkan, belum juga ada penanganan,’’ paparnya.
Selain gedung DPRD dan UKM Center, banyak gedung megah di Karangasem yang juga rusak parah, pahadal tergolong gedung baru. Gedung yang rusak milik Pemkab karangasem itu, seperti gedung berlantai 3 Civic Center, gedung Dinas Pendidikan Karangasem yang baru selesai tahun lalu, rumah Dinas Bupati Karangasem serta rumah Dinas Wabup Karangasem. Kerugian gedung dan prasarana umum di Karangasem akibat gempa berulangkali diperkirakan belasan miliar. (bud)