Denpasar (Bisnis Bali) – Selama ini styrofoam banyak digunakan untuk pembuatan karangan bunga. Padahal bahan ini sangat berbahaya bagi lingkungan bahkan lebih berbahaya dari sampah plastik. Untuk mengurangi penggunaan styrofoam tersebut, pembuatan karangan bunga ramah lingkungan sangat dianjurkan.
Wayan Aksara, Direktur Trash Hero Indonesia memaparkan, untuk mengurangi penggunaan styrofoam dalam pembuatan karangan bunga sebenarnya sangat mudah. Karena banyak bahan alami yang bisa digunakan. Dari segi penampilan bahkan karangan bunga ramah lingkungan terlihat lebih artistik dan mewah.
“Ada banyak bunga kering yang diproduksi oleh para perajin di Bali yang memanfaatkan bahan alami. Tinggal menggunakan imajinasi dalam membuat karangan bunga dipadukan dengan daun kering yang sebenarnya adalah sampah, bisa kita manfaatkan menjadi sesuatu yang berharga dan indah,” tuturnya Rabu (22/8) di Art center Denpasar.
Karangan bunga ramah lingkungan tersebut membuat Wayan Asmara meraih penghargaan Silpakara Nugraha, kreativitas dan inovasi teknologi lingkungan dan sumber daya air.
“Saya berharap dengan karang bunga ramah lingkungan ini dapat memotivasi semua pihak, tak hanya masyarakat namun juga pemerintah untuk mengurangi penggunaan styrofoam. Karena saya lihat pemerintah yang seharusnya lebih mengerti dan memberikan contoh, malah masih saja memberikan ucapan selamat dengan karangan bunga dari styrofoam,” tukasnya.
Ia berharap semua pihak mulai menyadari bahan tersebut sangat berbahaya bagi lingkungan. “Styrofoam ini bahan berbahaya beracun, yang dampaknya hingga puluhan tahun karena dia tidak bisa hancur. Kalau plastik masih bisa kita daur ulang, sedangkan Styrofoam tidak,” tandas pejuang lingkungan hidup tersebut.
Ketika melakukan pembersihan pantai bersama para relawan sampah plastik, selalu menemukan pecahan styrofoam kecil – kecil dalam jumlah besar terapung di laut dan sangat sulit untuk dibersihkan. Karena belum ada teknologi untuk menjaring semua serpihan tersebut. Apalagi bila dibakar, styrofoam ini akan sangat berbahaya.
“Belum semua masyarakat sadar bila membakar Styrofoam dan sampah plastik akan menimbulkan dioksin yang sangat berbahaya bagi kesehatan. Untuk pria akan mengakibatkan kanker dan bagi wanita jauh lebih berbahaya karena kanker akan diturunkan pada anak cucunya,” paparnya.
Karenanya ia memelopori pembuatan karangan bunga ramah lingkungan, dengan harapan bisa mengetuk hati masyarakat dan juga pemerintah.
“Mari bersama – sama kita kurangi penggunaan styrofoam,” himbaunya. (pur)