Denpasar (Bisnis Bali) – Selasa (21/8) pagi ini, gempa kembali menguncang Lombok Timur dengan magnitude 5,1 SR. Gempa yang berpusat di laut 42 km Timur Laut Lombok Timur ini menurut BMKG tak berpotensi terjadi tsunami.
Guncangan dari kedalaman 10 km ini dirasakan di Lombok Timur, Lombok Utara, Sumbawa, Mataram, Lombok Barat dan Lombok Tengah.
Sebelumnya Kepala Bidang Gempa Bumi dan Tusnami Badan Geologi Kementrian ESDM Sri Hidayati mengatakan penyebab rentetan gempa yang menimpa Lombok. Gempa itu disebabkan sumber gempa bumi berasosiasi dengan zona penyesaran naik busur belakang (Flores back-arc Thrust) yang berarah relatif barat-timur.
Seluruh pusat gempa berada di darat. Sebagian besar daerah tersebut, menurut Sri, tersusun oleh batuan sedimen dan batuan metamorf berumur pratersier hingga tersier, batuan gunung api berumur tersier hingga kuarter, dan aluvium berumur resen.
“Daerah yang tersusun oleh batuan yang telah tersesarkan dan terlapukkan dan daerah aluvium sangat rentan terhadap goncangan gempa bumi karena bersifat urai, lepas, dan belum terkonsolidasi sehingga akan memperkuat efek getaran gempa,” ucapnya.
Masyarakat pun diimbau tetap waspada, mengikuti arahan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat dan tak terpancing oleh isu tak bertanggung jawab.
Masyarakat diharapkan tetap berada di tempat terbuka dan menghindari bangunan karena akibat guncangan gempa bumi sebelumnya sehingga bangunan rawan roboh. Masyarakat juga diminta mewaspadai retakan permukaan bumi dan longsoran. (grd)