Singaraja (Bisnis Bali) – Selain keindahan, bunga matahari diketahui memiliki banyak manfaat bagi tubuh terutama yang terkandung dalam biji bunganya. Bunga matahari atau sun flower sangat cocok tumbuh di Indonesia karena iklimnya yang tropis sehinga memberikan keuntungan bagi yang membudidayakan. Selain biji bunganya dapat diolah menjadi makanan yakni kwaci, bunga ini juga sangat cocok dibudidayakan sebagai bisnis tanaman hias.
Saat ini sudah banyak yang mulai membudidayakan bunga matahari, seperti di Buleleng tepatnya di Desa Penarungan oleh Dr. I Gede Setiawa Adi Putra, S.P,M.Si salah seorang anggota dari Kelompok Tani Angsoka. Bunga matahari dengan iklim tropis dapat menghasilkan panen lebih banyak dari pada negara empat musim. Karena bunga matahari akan tumbuh secara optimal apabila mendapat paparan sinar matahari lebih banyak.
Bunga matahari tidak sulit untuk dibudidayakan, namun yang sulit adalah bagaimana agar mampu memperoleh hasil biji yang sempurna. Sehingga diperlukan perawatan serta pemupukan yang tepat misalnya menggunakan pupuk organik.
Pertama yang dilakukan adalah penyemaian bibit dari bunga yang sudah tua selama satu minggu sebelum pindah ke media tanam. Media tanam bisa berupa pot atau di lahan terbuka apabila ingin membudidayakan dalam skala besar. Bunga matahari setelah masa tanam akan mampu berproduksi bunga pada usia tanaman 60 hari atau sekitar dua bulan.
Setelah itu tanaman memerlukan waktu satu bulan untuk mendapatkan biji bunga matahari. Satu pohon bunga matahari mampu memproduksi 7 hingga 8 bunga. Setelah panen biji bunga matahari melalui proses penjemuran agar kadar air yang terkandung di dalam kulit biji bunga matahari dapat berkurang.
“Sebenarnya banyak manfaat yang bisa kita dapatkan dari budidaya sun flower ini, bisa jadi tanaman hias, mempercantik halaman rumah bahkan diolah menjadi minyak biji bunga matahari dan juga olahan makanan yakni kwaci yang kita tahu hara kwaci dalam kemasan cukup tinggi demikian juga dengan minyaknya,”jelasnya.
Usaha budidaya bunga matahari ini sangat menjanjikan, karena permintaan biji bunga matahari terbesar cenderung datang dari industri kwaci baik yang diolah menjadi makanan atau minyak murni biji bunga matahari. Bahkan khusus untuk di Bali biji bunga matahari dikemas oleh wirausaha menjadi Potme Farm dimana dalam kemasan berbentuk pot ukuran sedang yang isinya adalah media tanam, benih, pupuk oranik dan cara menanam.
Potme Farm tersebut dijual secara online dengan harga Rp70 ribu per pot. “Biji bunga matahari diambil oleh mahasiswa wirausaha untuk dikemas menjadi salah satu produk tanaman hias,”imbuhnya. (ira)