Denpasar (Bisnis Bali) – Di Denpasar jumlah koperasi lebih dari seribu unit. Kondisi ini membuat pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Koperasi dan UMKM Kota Denpasar membuat program penilaian kesehatan koperasi secara online yang sudah berlangsung selama tiga tahun. Hasilnya cukup bagus, tapi belum semua KSP memiliki laporan yang sesuai standar.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Denpasar, Made Erwin Suryadarma Sena, S.E.,M.Si., Jumat (3/8) menerangkan, penilaian kesehatan kendalanya ada dalam standar laporan. Laporan mesti sesuai aturan penilaian kesehatan koperasi yang dilaksanakan tiap tahun.
”Penilaian kesehatan dilaksanakan pihak dinas dan lembaga independen. Karena kami di pemerintah kendala minimnya tenaga maka membuat program penilaian online. Sistem penilaiannya tidak perlu mendatangi KSP. Dengan akses internet dapat dilaksanakan di satu tempat. Kami sudah tiga tahun melaksanakan penilaian online dengan target 150 KSP pertahun dapat dinilai dengan baik. Sekaligus selama ini kami menyamakan sistem laporan sehingga semuanya standar dan mudah dilakukan penilaian. Kalau program laporannya berbeda maka akan sulit masuk ke program penilaian. Inilah salah satu kendala yang sampai saat ini masih banyak koperasi belum standar,” ujar Erwin Suryadarma Sena.
Ia mengakui sumber daya manusia (SDM) menjadi kendala penilaian kesehatan koperasi selama ini. Secara umum SDM pengelola koperasi di Denpasar masih banyak yang rendah. Sehingga sangat menyulitkan untuk dinilai secara online. Untuk itu SDM pengelola akan tetus ditingkatkan melalui pendidikan dan pelatihan (Diklat). Paling tidak pengurus selaku pengelola KSP mampu mengakses internet dan manajemen KSP nya menggunakan program yang sama.
“Jika saja semua KSP di Denpasar sudah mampu akses internet dan program manajemennya sama maka penilian dalam setahun bisa ditarget jauh lebih banyak dari selama tiga tahun ini,” tegas Erwin sambil menyebutkan juga masih mempersiapkan tenaga penilaian yang khusus sehingga mampu memahami laporan dari KSP yang ada di Denpasar. (sta)