Denpasar (Bisnis Bali) – Setelah sebulan penyelenggaraan Pesta Kesenian Bali ke -40, beberapa stan baik kerajinan, pakaian maupun kuliner mengakui adanya penurunan omzet dari perhelatan PKB tahun lalu. Turunnya omzet ini diperkirakan karena penyelenggaraan yang diundur sehingga saat musim liburan berakhir, PKB masih berlangsung.
Dari data yang dihimpun Dinas Kelautan dan Perikanan, menurunnya omzet penjualan di stan kuliner disebabkan menurunnya perekonomian masyarakat, juga karena liburan sekolah yang sudah usai. Kondisi ini berdampak pada penurunan pengunjung.
Dari perhitungan yang dilakukan dinas terkait, berdasarkan data oleh peserta kuliner, besaran jumlah omzet dan jumlah pengunjung stan pameran kuliner pada 23 juni – 18 juli sebesar Rp2,2 milyar lebih dengan jumlah pengunjung sebanyak 170. 851 orang. Dibandingkan tahun lalu terjadi penurunan 22,6 persen atau sebesar Rp661.046.400.
Selain stand kuliner, penurunan omzet juga dirasakan pengrajin dan pedagang pakaian ke pura ataupun kaos-kaos ornamen bali. Ibu Kadek, salah seorang pedagang kaos bali mengatakan dibandingkan tahun lalu memang terjadi penurunan meski tidak terlalu banyak. “Ga terlalu banyak tapi kita akui ada penurunan, namun karena kaos ini memiliki trend tersendiri sehingga masih tetap dicari,” ungkapnya.
“Seandainya pelaksanaan PKB tidak diundur saya yakin penjualan akan lebih bagus dari tahun lalu. Biasanya anak-anak sekolah ini banyak berkontribusi, belum lagi kunjungan dari sekoalah luar daerah,” ungkap Putra Dananjaya salah seorang pedagang pakaian ke pura di stand pakaian PKB.
Meski terjadi penurunan para pedagang ini masih tetap ingin mengikuti ajang yang sama tahun depan, sembari berharap jadwal pelaksanaan bisa diatur dengan baik sehingga omzet peserta tidak turun. (ita)