Denpasar (Bisnis Bali) – Keberadaan kondisi Gunung Agung sangat sulit diprediksi. Ketua DPD ASITA Bali, Ketut Ardana Senin (16/7) mengatakan bali tourism hospitality (BTH) diharapkan lebih berperan meyakinkan pasar terkait kondisi Gunung Agung.
Diungkapkannya, pelaku pariwisata mendapatkan informasi terkait kondisi Gunung Agung melalui BTH. Ketika paparan abu vulkanik sangat rentan mempengaruhi operasional praktis akan membuat Bandara I Gusti Ngurah Rai ditutup.
Seperti penutupan Bandara Ngurah Rai sebelumnya mengganggu lalu lintas penerbangan ke Bali. Ini membuat pesawat dari Australia dan Air Asia batal terbang ke Bali akibat penutupan Bandara Ngurah Rai. Â Ia meyakini pembatalan penerbangan ke Bali akan berdampak pada pembatalan kedatangan wisatawan ke Bali. Praktis penutupan Bandara Ngurah Rai akan berimplikasi kepada penurunan kunjungan wisatawan ke Bali.
Menurutnya, seluruh stakeholder pariwisata memang mesti meyakinkan pasar untuk tetap berlibur ke Bali. Terkait informasi kondisi Gunung Agung, BTH diharapkan bisa berperan maksimal. Â Informasi yang lengkap tentang Gunung Agung akan mampu meyakinkan pasar internasional. Penyampaian informasi terkait Gunung Agung juga harus mudah dipahami pasar.
Ketut Ardana menambahkan BTH juga diharapkan bisa mempercepat proses penerapan free transport dan free akomodasi ketika terjadi penutupan Bandara Ngurah Rai. Koordinasi yang cepat dari BTH akan memberikan kenyamanan kepada wisatawan dan meyakinkan pasar Bali siap menghadapi kondisi erupsi Gunung Agung. (kup)