Denpasar (Bisnis Bali) – Kalangan perbankan mengakui disrupsi teknologi tidak bisa dihindari sehingga perbankan dituntut untuk memperkuat layanan digital. Bank saat ini berlomba-lomba transformasi layanan digital ke semua aspek.
Wakil Kadin Bali Bidang Finansial dan Moneter IB Kade Perdana di Sanur, Minggu (8/7) kemarin mengatakan, era digital sudah merambah semua lini sehingga perbankan pun dituntut terus berinovasi meningkatkan layanananya berbasis teknologi.
“Disrupsi teknologi atau era digital sudah tampak beberapa tahun terakhir dan bank sudah melakukan berbagai terobosan. Kini, bank harus lebih meningkatkan transformasinya sesuai dengan perkembangan teknologi,” katanya.
Mantan Dirut Bank Sinar ini mengatakan, transformasi digital tidak hanya dari sisi produk, sumber daya manusia (SDM) yang melek tekonologi juga sangat penting. Harapannya bisa menggunakan, sosialisasikan kepada nasabahnya.
“Kalangan masyarakat khususnya generasi Y atau melenial kini tidak lagi melakukan transaksi perbankan ke kantor fisik, namun mengarah ke digital sehingga ke depannya berbagai layanan bank mengarah ke digital,” paparnya.
Sementara itu Pemimpin BNI Kantor Wilayah Bali NTB & NTT Eko Setyo Nugroho mengatakan, bank terus berinovasi agar bisa melayani semua kebutuhan masyarakat, termasuk dalam hal digital banking.
“Utamanya pada Hari Ulang Tahun yang ke-72 ini, kami berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan yang baik, efisien dan memuaskan bagi semua nasabah serta dengan semangat HUT senantiasa menjadi bank pilihan utama nasabah,” ungkapnya.
Bank BUMN ini mengakui memiliki berbagai produk perbankan dalam layanan digital terbaru termasuk layanan yang biasa digunakan nasabah dalam bertransaksi keuangan seperti mobile banking, digital loan, mobile remittance, chat banking hingga aplikasi pembayaran berbasis QR Code, Yap!
Serupa dikatakan Direktur Operasional Bank BPD Bali IB Setia Yasa. Menurutnya, bank milik krama Bali ini sudah menerapkan layanan digital banking seiring perkembangan teknologi yang berkembangan pesat. Salah satunya dalam mendukung Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) pada 27 Juni 2018 lalu, bank terintegrasi dengan jaringan prima selain telah terhubung dengan jaringan ATM bersama (dik)