Denpasar (Bisnis Bali)- Lembaga Pemberdayaan Lembaga Perkreditan Desa (LP-LPD) Provinsi Bali mencatat, hingga April 2018 aset LPD telah mencapai Rp 19,2 triliun. Jumlah tersebut menunjukkan, pertumbuhan yang cukup baik dibandingkan akhir tahun 2017 yang hanya Rp 18,47 triliun.
Kepala LP-LPD Provinsi Bali, I Nyoman Arnaya, S.E., saat ditemui belum lama ini mengatakan, di Bali tercatat 1.433 LPD yang setiap tahunnya selalu memberi kontribusi kepada masyarakat. Baik dari 20 persen laba yang diserahkan untuk pembangunan desa adat serta 5 persen dari laba yang diperuntukkan untuk kegiatan sosial. Dari 1.433 LPD tersebut juga telah mampu menyerap karyawan 7.977 orang.
Menurutnya, meskipun kondisi LPD sempat terganggu akibat bencana Gunung Agung, perkembangan LPD cukup baik. Dipaparkannya, secara keseluruhan, dana masyarakat yang mampu dihimpun oleh LPD se-Bali hingga triwulan I pada tahun 2018 yaitu berupa tabungan Rp 7,5 triliun mengalami peningkatan dari akhir tahun 2017 yang hanya Rp 7,2 triliun dan berupa deposito Rp 8,6 triliun, meningkat dari akhir tahun 2017 yang hanya Rp 8,1 triliun. Demikian juga kredit yang mampu disalurkan hingga triwulan I tahun 2018 mencapai Rp 13,6 triliun, meningkat dari akhir tahun 2017 yang hanya Rp 13,1 triliun.
Sementara itu, dilihat dari kepemilikan aset LPD per kabupaten pada triwulan I 2018, Kabupaten Badung masih menduduki posisi tertingi yang asset Rp 6,2 triliun dengan jumlah LPD sebanyak 122. (wid)