Denpasar (Bisnis Bali) – Mutiara kini banyak ragam maupun jenisnya, baik mutiara sintetis/imitasi atau mutiara alami. ‘’Mutiara imitasi merupakan mutiara buatan manusia yang dibuat dari plastik, kaca, resin, keramik atau kulit kerang namun kilapannya jauh, tidak seperti aslinya,’’ ujar Rina, salah seorang pengelola Mutiara Shop, di kawasan Denpasar, Senin (18/6)
Lanjutnya, ada juga mutiara laut, namun harganya cukup tinggi, sedangkan mutiara air tawar harganya lebih murah, yakni mulai ribuan rupiah per butir, seperti yang pihaknya sediakan ini. ‘’Apalagi di Indonesia masih jarang ada produsen mutiara air tawar, sehingga kami datangkan dari negeri tirai bambu,” ungkapnya.
Menurut dia, mutiara-mutiara yang dirangkainya menjadi beberapa jenis perhiasan seperti kalung hingga anting-anting ini selalu ada konsumen tiap harinya. “Untuk pembuatan kalung kami membutuhkan 40-50 biji mutiara, sedangkan anting-anting cukup dua buah saja,” jelasnya.
Disinggung mengenai harga, untuk kalung menggunakan mutiara air laut harganya mulai Rp 4,5 juta hingga Rp 9 juta per kalung, sedangkan kalung menggunakan mutiara air tawar harganya mulai Rp 65.000 per pcs. ‘’Rata-rata kami bisa menjual puluhan pcs per hari dari berbagai varian belakangan ini,’’ imbuhnya.(aya)