Denpasar (Bisnis Bali) – Menjelang Hari Raya Galungan dan Idul Fitri, pebisnis emas memprediksi masyarakat atau konsumennya akan cenderung melirik fasilitas tukar tambah aksesori emas.
Menurut Hasan, salah seorang pengelola toko emas di kawasan Jalan Hasanudin, Denpasar, Sabtu (12/5), bercermin dari hari raya tahun-tahun sebelumnya, tukar tambah cukup menggeliatkan transaksinya. ‘’Rata-rata konsumen kami yang ingin tukar tambah dan yang membeli emas hampir seimbang jumlahnya belakangan ini, dan kami harapkan tahun ini juga tidak berbeda jauh,” ujarnya.
Lanjutnya, emas hingga saat ini banyak dipilih sebagai salah satu alat investasi. Emas berbentuk perhiasan cenderung disukai kaum perempuan. Terlebih lagi modelnya yang selalu mengikuti zaman. ‘’Kian beragamnya desain dan motif aksesori emas belakangan ini, secara langsung juga berdampak pada berdenyutnya bisnis emas,’’ jelasnya.
Selain dipacu minat beli konsumen yang cukup tinggi, prospektifnya investasi emas juga menyebabkan kalangan pebisnis makin kreatif menggali potensi pasar. ‘’Mode aksesori emas yang antik dan bernuansa tradisional cenderung digemari konsumen hingga saat ini. Tren aksesori emas saat ini tidak jauh berbeda dari yang model ini, yakni back to natural,’’ katanya.
Dengan menghadirkan desain dan motif back to natural yang up to date ini, niscaya konsumennya akan bertambah, terlebih harga emas saat ini cenderung stabil. (aya)