Tabanan (Bisnis Bali) – Lonjakan harga telur ayam di tingkat peternak terus berlanjut saat ini. Terbaru harga jual salah satu produksi unggas ini sudah bertengger di kisaran Rp 1.300 per butir, sekaligus menempati posisi tertinggi sejak dua tahun terakhir.
“Setelah naik dari posisi Rp 1.050 per butir ke posisi Rp 1.250 per butir pada akhir bulan lalu. Kini posisi harga telur ayam kembali naik ke level Rp 1.300 per butir di tingkat peternak,” tutur peternak ayam petelur, di Desa Buruan Tabanan, Darma Susila, Minggu (13/5).
Ia menerangkan, lonjakan harga telur ayam di peternak lokal Bali ini mengikuti perkembangan komoditi sejenis di luar daerah yang juga tengah naik saat ini. Misalnya, harga telur ayam seperti di Jawa Timur sebelumnya sempat naik ke kisaran Rp 24.000 per kg dan belakangan ini turun menjadi Rp 22.500 per kg (Rp 1.400 per butir) di tingkat peternak.
Akuinya, meski harga telur di luar Bali ini turun, harga tersebut masih tergolong naik dari kondisi sebelumnya.
Jelas Darma, untuk di Bali kondisi harga Rp 1.300 per butir ini sama seperti posisi dua tahun lalu pada momen yang sama atau menjelang puasa. Prediksinya, pemicu lonjakan harga ini karena adanya menjelang momen puasa yang berdampak pada meningkatnya permintaan pasar. Sebab, ada kemungkinan menjelang puasa ini sejumlah usaha roti kering, karena memiliki umur simpan yang lama sudan mulai meningkatkan produksi untuk dilempar ke pasaran pada puasa nanti, sehingga itu membuat serapan pasar akan telur ayam menjadi meningkat dari biasanya.
“Bercermin dari kondisi itu ada kemungkinan kondisi harga telur ayam di tingkat peternak akan stabil di kisaran saat ini,” ujarnya. (man)