Mangupura (Bisnis Bali) – Pancasila sebagai dasar negara dengan lima sila di dalamnya memiliki intisari yang sangat mendalam yakni gotong-royong. Gotong-royong harus dimaknai bukan hanya sebagai slogan, sebatas kata-kata atau bahkan jargon. Gotong-royong harus dilakukan dalam kehidupan sehari-hari dan harus diwujudkan dalam sebuah tindakan nyata.
Demikian ditekankan Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta dalam sambutannya yang disampaikan Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Setda Badung I Ketut Martha pada Pencanangan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) XV Kabupaten Badung tahun 2018, Kamis (3/5) di Banjar Adat Petang Dalem, Kecamatan Petang.
Acara tersebut dihadiri Forkompinda Badung, Ketua Tim Penggerak PKK Badung Ny. Seniasih Giri Prasta, Ketua Gatriwara Ny. Ayu Parwata, Kepala BNN, Ketua Dharma Wanita Persatuan, Camat, Perbekel dan Lurah se-Kabupaten Badung.
Dijelaskan, Bulan Bakti Gotong Royong merupakan momentum bersama untuk mengingatkan semua tentang arti penting gotong-royong, terutama bagi generasi penerus yang akan memikul sejarah ke depan. “Semangat gotong-royong harus kita tanamkan sejak dini dalam proses pendidikan di lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat. Kegiatan gotong-royong harus diajarkan melalui kegiatan yang nyata bukan hanya wacana,” jelasnya.
Di bagian lain Ketut Martha menyampaikan, Pemkab. Badung juga sangat mengapresiasi kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-101 di Desa Pangsan, yang sudah dilaksanakan sebulan penuh dan pada 3 Mei ini dilaksanakannya upacara penutupan di Lapangan Umum Kecamatan Petang. Ini telah membuktikan, gotong-royong antara TNI dan masyarakat untuk bahu-membahu membangun jalan dan senderan sepanjang 165 meter, untuk memperlancar arus distribusi hasil produksi pertanian. “Kami menyampaikan penghargaan, apresiasi kepada Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang telah mampu mewujudkan pembangunan jalan dan bedah rumah di Kabupaten Badung,” katanya. (sar)