Denpasar (Bisnis Bali)- Perempuan Bali sejak dulu sudah dikenal karena ketangguhannya, multi talenta dan tak jarang yang memiliki jiwa bisnis. Karena kesempurnaan perempuan tersebut, I Kadek Satria,S.Ag, M.Pdh, Ketua Unit Kegiatan Mahasiswa Kelompok Diskusi Dipa Bhawa, Universitas Hindu Indonesia mengatakan, momen Hari Kartini adalah waktu yang tepat untuk memuliakan perempuan.
Satria mengingatkan, betapa besar peran perempuan, tidak hanya dalam membesarkan anak-anak namun juga dalam berbagai aspek, kiprah perempuan selalu ada. “Saya sangat sedih melihat belakangan banyak perempuan yang tidak dihormati. Ada anak yang membunuh ibunya, hanya karena tidak diberikan uang, ada ibu hamil yang dibunuh dan banyak kasus yang memperlihatkan betapa perempuan tidak lagi dihargai,” katanya miris.
Karenanya saat momen Hari Kartini, civitas akademika Unhi berupaya menggugah semua pihak untuk menghormati setiap perempuan. “Hari ini perempuan harus dimuliakan. Dimana perempuan dimuliakan disana ada kedamaian dan kemakmuran,” tandasnya.
Perempuan Bali memiliki kekhasan sehingga Prof. Dr. drh. I Made Damriasa,MS, Rektor Unhi usai membuka sarasehan Wanita Bali Bicara mengatakan, Unhi akan membuat pusat kajian perempuan Bali. “Pusat kajian ini akan mengkaji peran perempuan Bali melalui konsep – konsep Hindu,” paparnya.
Diterangkan, dewasa ini peran perempuan dalam berbisnis harus terus ditingkatkan. Karena di era ini, jiwa enterpreneur terus diasah. “Banyak perempuan juga telah menunjukkan kiprahnya di dunia bisnis. Dengan pusat kajian perempuan tersebut, kami harapkan dapat meningkatkan peran perempuan,” tandasnya.
Dalam sarasehan terungkap, perempuan adalah penggerak utama ekonomi kreatif Indonesia. Dalam setahun terakhir, ekonomi kreatif telah menyumbang Rp 642 triliun atau 7,05 persen dari total produk domestik bruto (PDB) Indonesia.(ad0.468)