KEDELAI memiliki prospek bisnis yang luar biasa mengingat nilai ekonomisnya yang tinggi dan kebutuhan kedelai yang terus meningkat. Hingga saat ini, Indonesia belum mampu berswasembada kedelai. Untuk memenuhi kebutuhan kedelai masih diimpor dari luar negeri. Peluang ini seharusnya dimanfaatkan oleh para petani agar Indonesia tidak lagi bergantung pada impor kedelai.
Tanaman kedelai dapat tumbuh di berbagai jenis tanah bahkan pada tanah yang miskin unsur hara (tandus) kedelai masih dapat tumbuh namun harus diberi pupuk organik, pupuk kandang dan pengapuran.
Kabid Tanaman Pangan dan Holtikultura, Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan (DistanTP) Provinsi Bali, I Wayan Sunarta mengatakan, tanaman kedelai memerlukan pengairan yang cukup selama masa pertumbuhan. Budi daya kedelai paling baik dilakukan pada ketinggian 0-900 mdpl dengan sinar matahari penuh.
“Lahan untuk budi daya kedelai seharusnya dibajak terlebih dahulu agar tanah menjadi gembur. Kemudian dibuat saluran-saluran air agar tanaman tidak tergenang saat musim hujan,” paparnya.
Saluran air dibuat dengan jarak 5-6 meter. Untuk benih sebaiknya gunakan benih lokal yang aman bagi kesehatan. “Kalau mau membuat benih sendiri, pilihlah benih dari tanaman yang sehat dan memiliki produktivitas tinggi. Benih kedelai yang baik adalah benih yang didapatkan dari tanaman yang berumur cukup tua dan sehat,” katanya. Kebutuhan benih berkisar 40-50 kg/hektar. (pur)