Denpasar (Bisnis Bali) – Bank BPD Bali hingga triwulan I 2018 mampu menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) mencapai Rp 186 miliar atau 61 persen dari target Rp 308 miliar. Pencapaian yang relatif tinggi pada tiga bulan pertama ini melatari bank untuk kembali mengajukan tambahan plafon KUR ke kementerian terkait.
“Kementerian sudah menyetujui tambahan plafon tersebut sehingga menjadi Rp 550 miliar dari sebelumnya target awal Rp 308 miliar pada 2018 ini,” kata Kadiv Kredit Bank BPD Bali Nyoman Sudharma di Sanur, Kamis (19/4) kemarin.
Ia mengatakan, bank milik krama Bali ini optimis mampu menyalurkan target KUR dengan suku bunga 7 persen pada 2018 ini, dengan menyasar berbagai sektor usaha atau produksi di Bali. Optimisme tersebut terlihat dari pencapaian penyaluran KUR mikro dengan plafon maksimal Rp25 juta hingga Maret telah mencapai 60 persen dan KUR kecil dengan plafon Rp26 juta – Rp500 juta telah mencapai 54 persen dari target tahunan.
“Dari sisi risiko kredit bermasalah atau nonperforming loan (NPL) untuk KUR pun di Bali terjaga dengan baik yaitu rendah di kisaran 0,50 persen,” ungkapnya.
Ini menunjukkan kepatuhan debitur membayar kredit tergolong baik dan minat masyarakat mencari KUR juga masih berpeluang. Dengan tambahan plafon, bank pun akan tetap mengoptimalkan penyaluran KUR selain mengarah ke sektor produktif juga ke kalangan usaha UMKM.
Ditambah lagi, KUR tidak dikenakan biaya provisi dan administrasi, sehingga masyarakat bisa mengajukan KUR mulai saat ini. Ia menerangkan, selain tidak dikenakan provisi, KUR 7 persen untuk mikro maksimal akumulasi flapon Rp 100 juta per orang. Jangka waktu dan jenis kredit modal kerja (KMK) maksimal tiga tahun sedangkan kredit investasi (KI) maksimal 5 tahun.
“Itu untuk KUR mikro sedangkan KUR kecil maksimal akumulasi plafon Rp 500 juta per debitur,” terangnya.(dik)
BPD Bali Ajukan Tambahan Plafon KUR Jadi Rp 550 M
Berita Terkait