Denpasar (Bisnis Bali) – DPD Perbarindo Bali melaksanakan pelatihan survailen dan sertifikasi bagi komisaris BPR di wilayah Bali dan sekitarnya, Selasa (17/4).
Pelatihan dan sertifikasi ini dibuka Ketua DPD Perbarindo Bali didampingi Ketua LSP-LKM Certif serta perwakilan dari OJK Bali Nusra.
Ketua DPD Perbarindo Bali, Ketut Wiratjana di sela-sela cara pelatihan survailen dan sertifikasi mengatakan, kegiatan ini diharapkan dapat menambah wawasan sekaligus berbagi pengalaman bagi para peserta dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan BPR kepada masyarakat.
Ia menjelaskan, kegiatan pelatihan survailen dan sertifikasi ini sebagai bagian untuk memastikan memelihara kompetensi kerja bagi komisaris BPR menuju industri BPR yang sehat, kuat, efisien, serta berkesinambungan. Kegiatan sertifikasi ini diharapkan nantinya tidak hanya pada level komisaris tetapi diharapkan pada level pelaksana.
Ketut Wiratjana memaparkan, menghadapi persaingan perbankan ke depan, peran direksi sangat dibutuhkan dalam pengelolaan BPR yang kuat. DPD Perbarindo Bali sebagai wadah BPR di Bali telah melakukan beberapa program dalam rangka peningkatan kualitas SDM BPR.
Kepala Bagian Pengawasan Bank OJK Wilayah VIII Bali Nusra, Japarmen Manalu berharap agar peserta serius mengikuti kegiatan pelatihan survailen dan sertifikasi bagi komisaris BPR. Ini dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia di BPR.
Ketua LSP Certif, Nyoman Yudiarsa mengatakan, POJK 44 mewajibkan BPR mempekerjakan direksi dan komisaris memiliki sertifikasi. Pengurus BPR wajib mengikuti uji kompetensi mengacu standar kompetensi kerja. Untuk di BPR per 1 juni 2017, diberlakukan sertifikasi kompetensi mengacu standar kompetensi kerja nasional indonesia (SKKNI).
Kegiatan pelatihan survailen dan sertifikasi diikuti oleh 35 peserta yang merupakan komisaris dari BPR yang ada di Bali. Ini akan berlangsung dari tanggal 17 April – 25 April 2018 ini menghadirkan fasilitator dari Perbarindo Bali dan praktisi di bidang perbankan. (ad0.458)